Ditanya soal Berangkat atau Tidak Ikut Pilkada Sidoarjo 2024, Ini Jawaban Ketua PCNU KH Zainal Abidin

Editor: Fathur Roziq

20 Juni 2024 01:50 20 Jun 2024 01:50

Thumbnail Ditanya soal Berangkat atau Tidak Ikut Pilkada Sidoarjo 2024, Ini Jawaban Ketua PCNU KH Zainal Abidin Watermark Ketik
Ketua Tanfidziyah PCNU Sidoarjo KH M. Zainal Abidin berada di kantor PCNU, Jalan Erlangga, Sidoarjo. (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Figurnya tak menggambarkan sosok birokrat. Lebih-lebih seorang politikus. Namun, KH Zainal Abidin begitu fasih berbicara tentang dinamika Kabupaten Sidoarjo. Berbagai survei bahkan mengunggulkan namanya sebagai kandidat kuat bacawabup Pilkada Sidoarjo 2024.

Mengapa Kiai Zainal justru ingin peringkat hasil surveinya turun?

”Bagaimana ya caranya?” kata Kiai Zainal kepada jurnalis Ketik.co.id yang menemuinya di kantor PCNU Sidoarjo, Jalan Erlangga, Sidoarjo, pada akhir Mei 2024.

Ketik.co.id bertamu sekitar pukul 12.00. Sang tuan rumah menunggu. Mengenakan sarung, kopiah, dan baju batik, Kiai Zainal menyambut ramah Ketik.co.id yang ingin mewawancarainya tentang dinamika politik dan pemerintahan Sidoarjo.

”Apa sih Mas yang dibutuhkan Sidoarjo sekarang. Eh, maaf, Pak Kiai?” tanya penulis yang keceplosan.

Penulis dan Kiai Zainal memang sudah lama saling kenal. Sejak beliau masih menjadi anggota KPU Sidoarjo pada awal tahun 2003. Raut wajahnya sudah sangat berbeda. Tatapan sayu. Wajah teduh. Jauh lebih bernuansa munajat saat ini.

Kiai Zainal tak mempersoalkan panggilan itu. Lelaki kelahiran 15 Juni 1968 ini memilih menjawab pertanyaan. Nadanya berat, namun lincah. Mulai topik pemerintahan, kesehatan, ekonomi, perkotaan, pendidikan, sosial budaya, dan sebagainya. Tentang politik dan Pilkada Sidoarjo juga.

”Soal politik, pemerintahan, budaya, (Sidoarjo) sebenarnya sudah selesai. Baik-baik. Pejabatnya juga agamis. Tinggal meneruskan untuk lebih baik lagi,” ungkap mantan akademikus di Institut Agama Islam Khoziny, Buduran, Sidoarjo tersebut.

Kiai Zainal menjelaskan, setiap perkembangan kota berpenduduk lebih dari 2 juta jiwa ini tidak lepas dari kiprah signifikan PCNU Sidoarjo. Berbagai bidang tertangani. Kesehatan, misalnya. PCNU Sidoarjo terus membangun fasilitas kesehatan (faskes). Faskes yang sudah ada dikembangkan. Agar pasien-pasien, terutama warga NU, terawat dengan baik.

Berikutnya penguatan ekonomi. Potensi Sidoarjo luar biasa. Sidoarjo menjadi tempat tinggal pekerja Surabaya. NU Sidoarjo sudah punya lembaga keuangan baitul mal wat tamwil (BMT). BMT Porong dan BMT Sidoarjo tumbuh pesat. Pada 2024 ini, target PCNU Sidoarjo punya 5 lagi BMT. Cita-citanya 18 kecamatan semua punya BMT.

”PCNU ingin mampu ikut mengelola potensi Sidoarjo. Salah satunya, mewujudkan kemandirian ekonomi NU,” jelas Kiai Zainal yang terpilih sebagai ketua PC NU dalam Konfercab XXI PCNU Sidoarjo pada 28 November 2021 tersebut. 

Dalam berbagai bidang lain, PC NU telah memberikan sumbangsihnya. Salah satu yang penting ialah penguatan ideologi. Sidoarjo begitu dekat dengan Surabaya. Muncul potensi ideologi-ideologi yang sedikit tidak sejalan dengan ahlusunnah wal jamaah. Bahkan, berseberangan. 

”Perlu penguatan-penguatan karena Sidoarjo menjadi kota metropolis,” tegas ayah seorang putra dan dua orang putri ini.

Di bidang pendidikan tidak perlu dipertanyakan lagi kiprahnya. Perkembangan zaman dan tren perlu terus diikuti. Orang tua ingin sekolah yang bagus. Walupun biaya mahal bukan masalah. PC NU Sidoarjo ingin membangun madrasah unggulan di setiap kecamatan.

Sekarang sudah terwujud di Kota  Sidoarjo dua sekolah, Sedati, Tulangan, Waru, Prambon, dan sebagainya. PCNU, terang Kiai Zainal, sudah melangkah jauh. PCNU Sidoarjo ingin membangun madrasah yang manajemennya maju. Di antaranya, MINU Pucang dan MINU KH Mukmin. 

”NU membantu membangun daerah. Rohani, mental, banyak hal. Bersama badan otonom, kita hadir membangu negara,” tutur Kiai Zainal. Banyak lagi yang sedang dikerjakan PC NU Sidoarjo bagi masyarakat. Sertifikasi aset, Lembaga Amil Zakat, Infaq, dan Sedekah (LAZIS) NU, dan lain-lain.

Bagi Kiai Zainal, pekerjaan PCNU Sidoarjo saat ini sudah berat. Beratnya pekerjaan NU itu menjadikan dirinya tidak berpikir untuk ikut terjun ke politik praktis. Kecuali, memang takdirnya harus begitu. Entah apa pun yang nanti ditakdirkan terjadi. Barulah takdir itu dijalani.

”Saya tidak punya nafsu ke arah sana. Kita lakukan amanah sebagai ketua NU. Itu nyata akan saya tuntaskan,” ungkapnya.

Karena itulah, lanjut Kiai Zainal, dalam berbagai kesempatan dirinya memilih pasif  bicara soal Pilkada Sidoarjo. Diundang diskusi politik pun memilih tidak hadir. Memang, PCNU Sidoarjo punya kekuatan pemilih yang signifikan dalam pilkada. Namun, garapan pokok NU adalah riayatul ummah atau membimbing umat.

Bagaimana urusan politik dan Pilkada Sidoarjo? Kiai Zainal memilih menggelinding saja. Tidak masuk wilayah politik. Jadi, dia mengaku heran mengapa dalam survei kok namanya sering disebut-sebut. Survei politik lokal Sidoarjo selalu menempatkan nama Kiai Zainal Abidin sebagai bakal calon wakil bupati yang sangat potensial di Pilkada Sidoarjo.

Posisinya cuma satu strip di bawah Hj Mimik Idayana, bacawabup dari Partai Gerindra. Media Survei Indonesia (MSI) menempatkan Kiai Zainal bersama Bacabup Ahmad Amir Aslichin (Mas Iin). Pasangan ini populer dan elektabel.

Lembaga survei Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI) pun demikian. Jika pasangan Mas Iin-KH Zainal terwujud dalam Pilkada Sidoarjo 2024, mereka punya kans menjadi pesaing terkuat pasangan H Subandi-Mimik Idayana (PKB-Gerindra). Mas Iin-KH Zainal Abidin punya popularitas, akseptabilitas, sekaligus elektabilitas.

Gara-gara itu pula, banyak yang bertanya. Berbagai kalangan ingin tahu. Bahkan, pengurus beberapa partai politik di Sidoarjo sudah mendatanginya. Pertanyaannya satu.

”Apa saya jadi berangkat (ikut Pilkada Sidoarjo 2024). Lho, memangnya saya mau berangkat ke mana?” tutur Kiai Zainal, lantas tertawa.

Ditanya lagi soal kans itu, Kiai Zainal justru balik bertanya. Mengapa hasil survei-survei bisa seperti itu. Sebab, hingga saat ini, dirinya tidak pernah melakukan apa-apa terkait politik praktis.

”Aku juga nggak ngerti. Gimana caranya ya supaya survei saya itu bisa turun?” pungkas Kiai Zainal yang pernah menjadi komisioner KPU Sidoarjo sejak 2003 dan menjabat ketua KPU Sidoarjo 2014—2019 tersebut. (*)

 

Tombol Google News

Tags:

PCNU Sidoarjo Pilkada Sidoarjo Pilkada Sidoarjo 2024 Ketua PCNU Sidoarjo KH Zainal KPU Sidoarjo Kabupaten Sidoarjo