Sambang Pacitan, BP Taskin Budiman Sudjatmiko Papar Strategi Habisi Kemiskinan

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Hetty Hapsari

20 November 2024 13:42 20 Nov 2024 13:42

Thumbnail Sambang Pacitan, BP Taskin Budiman Sudjatmiko Papar Strategi Habisi Kemiskinan Watermark Ketik
Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko bersama jajaran pejabat kabupaten, saat menghadiri kegiatan Launching Program Pemberdayaan Masyarakat Petani, Peternak dan Nelayan untuk Kemandirian Pangan dan Percepatan Pengentasan Kemiskinan serta Temu 2.000 Petani yang digelar oleh Gerakan Nasional Tani Kemandirian Pangan (Genta Pangan) Jawa Timur di Lapangan Desa Kebonagung, Pacitan, Rabu, 20 November 2024. (Foto: Al Ahmadi/Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Kepala Badan Percepatan Pengentasan Kemiskinan (BP Taskin), Budiman Sudjatmiko, memaparkan sejumlah strategi dalam program nasional percepatan pengentasan kemiskinan saat menghadiri acara di Kabupaten Pacitan, Rabu, 20 November 2024.

Budiman menegaskan komitmennya untuk memberdayakan masyarakat miskin melalui penciptaan lapangan kerja, penguatan bisnis lokal, dan pengembangan pasar mandiri di berbagai sektor.

"Kita ingin orang miskin tidak hanya menerima bantuan sosial atau uang tunai, tetapi juga diberdayakan untuk bekerja, memiliki bisnis, dan menciptakan pasar," katanya dihadapan ribuan warga.

Budiman menekankan pentingnya koordinasi BP Taskin dengan berbagai kementerian, seperti Kementerian Pertanian, Kementerian Desa, Kementerian UMKM-Koperasi, dan Kementerian Sosial.

Dalam waktu dekat, BP Taskin akan mengadakan rapat bersama mitra kementerian dan Badan Pusat Statistik (BPS) untuk mengidentifikasi wilayah kantong kemiskinan, baik di desa maupun perkotaan.  

“BP Taskin tidak mungkin bekerja sendiri. Kami melibatkan kementerian, organisasi masyarakat, kepala desa, petani, nelayan, peternak, pelaku industri kreatif, hingga penambang rakyat untuk memastikan pengentasan kemiskinan berjalan efektif dan berimbang," tegas pria kelahiran 10 Maret 1970 itu.

Program unggulan BP Taskin, seperti sistem integrated farming atau pertanian terintegrasi, disebutkan Budiman sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. 

Sistem ini mengintegrasikan sektor pertanian tanaman, ternak, dan nelayan guna memaksimalkan potensi lahan dan sumber daya manusia.  

Pria yang merupakan aktivis '98 sekaligus mantan kader PDI Perjuangan (PDIP) itu juga mendorong partisipasi anak muda dalam penelitian pertanian, termasuk pengembangan teknologi untuk meningkatkan hasil panen dan kualitas produk.  

Tak hanya menyasar petani, nelayan, dan peternak, program BP Taskin juga menjangkau pondok pesantren. Para santri diharapkan turut diberdayakan melalui kegiatan seperti memerah susu sendiri sebagai bagian dari edukasi agrikultur.  

“Program makan gratis bukan hanya tanggung jawab negara, tetapi juga kolaborasi petani, nelayan, dan sektor lain yang berinovasi menggunakan teknologi,” jelas Budiman.  

Dalam acara tersebut, Budiman juga berpesan, agar program ini terus berlanjut di masa depan, siapa pun yang memimpin Pacitan setelah Pilkada serentak 2024.

"Berikan makan jasmani untuk rakyat Indonesia, khususnya rakyat Pacitan. Untuk guru, berikan makanan rohani. Dan untuk pemimpin, pastikan semua pemberi makan jasmani dan rohani hidup sejahtera," ujar Budiman.  

Ia menutup pidatonya dengan harapan besar menuju "Indonesia Emas 2045" yang berdaulat, maju, adil, dan makmur.  

Usai dari Pacitan, Budiman dijadwalkan melanjutkan lawatannya ke Riau dan sejumlah daerah kantong kemiskinan lainnya di Indonesia. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Budiman Sudjatmiko