Mayat Pria Lansia Ditemukan Mengambang di Sungai Pacitan, Berikut Kronologinya

Jurnalis: Al Ahmadi
Editor: Hetty Hapsari

14 November 2024 14:18 14 Nov 2024 14:18

Thumbnail Mayat Pria Lansia Ditemukan Mengambang di Sungai Pacitan, Berikut Kronologinya Watermark Ketik
Jasad Kartimin tengah dievakuasi oleh warga dan pihak berwajib, Kamis, 14 November 2024. (Foto: Polsek for Ketik.co.id)

KETIK, PACITAN – Dalam suasana pagi yang masih diliputi embun, sebuah tragedi memilukan terjadi di Sungai Lorok di Desa Tanjungpuro, Kecamatan Ngadirojo, Pacitan.

Pada Kamis, 14 November 2024, tubuh seorang pria tua, Kartimin, ditemukan mengapung dalam keadaan tak bernyawa. Pria 77 tahun yang dikenal sebagai petani ulet ini diduga tenggelam setelah terpeleset saat mencari rumput di tepi sungai.

Penemuan jasad Kartimin terjadi sekitar pukul 07.30 WIB, saat Mohamad Rojab, seorang sopir truk pasir, menyusuri tepi sungai untuk memulai pekerjaannya.

Namun, perhatiannya tersita oleh sosok yang tak bergerak, mengapung tengkurap di permukaan air.

Sadar akan situasi yang janggal, Rojab segera melaporkan temuannya kepada warga sekitar, yang selanjutnya diteruskan kabar duka ini ke Polsek Ngadirojo.

Kapolsek Ngadirojo, Iptu Makhmuddi, bersama timnya bergegas menuju Tempat Kejadian Perkara (TKP). Mereka melibatkan tim INAFIS dari Polres Pacitan untuk memastikan penyebab kematian.

Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan tanda kekerasan. Namun, lumpur yang menempel di hidung korban seolah menjadi tanda bahwa Kartimin, petani yang tinggal bersama menantunya, mungkin kehilangan keseimbangan, lalu jatuh dan tenggelam, terbawa arus sejauh 500 meter.

"Korban diduga terpeleset saat mencari rumput di tepi sungai, kemudian tenggelam dan terseret arus hingga ke tempat ia ditemukan," terang Iptu Makhmuddi.

Keluarga, yang diwakili menantunya, Siswanto, menerima musibah ini dengan lapang dada, tanpa tuntutan proses hukum lebih lanjut.

Sepasang pakaian—kaos abu-abu lengan panjang dan celana kain abu-abu—yang kini menjadi pengingat terakhir akan sosok Kartimin, petani sederhana yang mungkin tak disangka akan berpulang di tempat ia biasa meniti hidup. 

Kesedihan menggantung di udara, sungai yang mengalir tampak tenang namun menyimpan rahasia terakhir seorang Kartimin, yang hidupnya berakhir di pelukan alam. (*)

Tombol Google News

Tags:

pacitan Ngadirojo