Khofifah Raih Penghargaan atas Kontribusi Kemajuan Pengembangan Kompetensi SDM ASN

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Marno

2 Juni 2023 07:25 2 Jun 2023 07:25

Thumbnail Khofifah Raih Penghargaan atas Kontribusi Kemajuan Pengembangan Kompetensi SDM ASN Watermark Ketik
Khofifah saat menerima penghargaan dari DPP APWI, Kamis (1/5/2023). (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, BATU – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa meraih penghargaan dari Dewan Pimpinan Pusat Asosiasi Profesi Widya Iswara (DPP APWI) atas peran dan kontribusinya yang luar biasa terhadap pengembangan kompetensi SDM ASN.

Usai menerima penghargaan ini, Gubernur Khofifah mengatakan bahwa pengembangan kompetensi ASN terus menjadi komitmen dan perhatian utamanya. Ia meyakini, salah satu kunci jalannya roda pemerintahan dan birokrasi adalah ASN yang berkualitas, berintegritas dan mumpuni.

“Tantangan birokrasi semakin kompleks. Diiringi dengan dinamika perubahan global yang dinamis sekali dan turut mempengaruhi dinamina regional dan nasional. Ini tentunya harus diikuti oleh kecepatan adaptasi dan kompetensi para ASN kita," terangnya saat Gala Dinner Jambore Nasional Widyaiswara II di Halaman Balai Kota Among Tani Kota Batu, Kamis (1/6/2023).

Foto Khofifah berfoto bersama para pengurus DPP APWI, Kamis (1/5/2023). (Foto: Humas Pemprov Jatim)Khofifah berfoto bersama para pengurus DPP APWI, Kamis (1/5/2023). (Foto: Humas Pemprov Jatim)

Khofifah mengatakan, dalam setiap proses pelatihan kepemimpinan di BPSDM, yakni pelatihan kepemimpinan jabatan tinggi pratama atau Eselon II maka peserta diminta membuat proyek perubahan. Sedangkan untuk pelatihan kepemimpinan administrator dan pelatihan kepemimpinan pengawas, peserta diminta membuat aksi perubahan.

“Dua hari lalu baru saya menutup pelatihan kepemimpinan administrator di BPSDM Jatim. Yang selalu saya pesankan adalah ketika aksi perubahan itu dilakukan maka harus diseiringkan Reformasi Birokrasi Tematik dan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdampak," jelasnya.

Menurutnya, untuk menjadi game changer, para peserta didik atau ASN yang mengikuti diklat juga harus didukung oleh ekosistem yang tepat. Para peserta didik yang brilliant atau yang punya pikiran cemerlang tersebut juga harus bertemu ekosistem yang memberikan support. 

“Ketika ekosistem itu justru menolak perubahan, maka orang-orang yang sebetulnya sudah disiapkan menjadi game changer yakni orang-orang yang sudah selesai berproses di lembaga pelatihan tersebut, mereka tidak bisa melakukan perubahan karena ekosistemnya tertutup. Maka pesan saya we have to open mind ,” katanya.

Sementara itu, Pj. Wali Kota Batu sekaligus Kepala Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Timur Aries Agung Paewai menuturkan bahwa sejak kepemimpinan Gubernur Khofifah pengembangan kompetensi ASN mendapat perhatian besar. Melalui BPSDM hampir 100 penghargaan diterima oleh Gubernur Khofifah terkait pengembangan SDM. 

"BPSDM Jatim telah bertranformasi menjadi lembaga pelatihan unggulan sebagai Peringkat I Lembaga Pelatihan Pemerintah Daerah Berprestasi Tahun 2022 dan juga Instansi Pemerintah Terbaik Kategori Pemerintah Provinsi Dalam Capaian Pemenuhan Pengembangan Kompetensi Tahun 2022 – Training Rate Award LAN RI," ujarnya. 

Hal ini menjadi bukti nyata komitmen Pemprov Jatim dalam mengembangkan potensi dan kompetensi ASN di lingkungan Pemprov Jatim. Termasuk dalam hal kesejahteraan widyaiswara. 

"Saya rasa, Widya Iswara di Jawa Timur memiliki Tambahan Penghasilan Pegawai (TPP) yang paling tinggi dibanding daerah lain. Ini juga merupakan bentuk perhatian Ibu Gubernur terhadap pengembangan kompetensi ASN," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

DPP APWI penghargaan ASN Game Changer birokrasi Khofifah BPSDM Pemprov Jatim