Keberanian Indonesia untuk Menjadi Pelaku Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

14 Februari 2023 11:31 14 Feb 2023 11:31

Thumbnail Keberanian Indonesia untuk Menjadi Pelaku Utama Industri Kendaraan Listrik Dunia Watermark Ketik
Ilustrasi kendaraan listrik. (Foto: Pexels)

KETIK, JAKARTA – Di tengah berkembangnya pasar kendaraan listrik dunia, Indonesia memegang peranan penting terhadap pasar mobil listrik global. Ini lantaran Indonesia adalah negara dengan cadangan nikel terbesar di dunia, yakni 21 juta metrik ton. Jumlah ini setara dengan 25 persen cadangan nikel dunia.

Baterai merupakan komponen penting dalam industri mobil listrik, dan salah satu bahan penting dalam pembuatan baterai adalah nikel. Tanpa nikel perkembangan kendaraan listrik tidak akan berjalan.

Memahami hal tersebut, Indonesia sebagai pemilik nikel terbesar tidak ingin membuang kesempatan. Guna menarik investasi dalam negeri dan mewujudkan hilirisasi industri nikel, Presiden Jiko Widodo telah mengeluarkan kebijakan melarang ekspor bijih nikel dan tembaga.

Presiden Jokowi menyampaikan, penghentian ekspor nikel menjadi semangat memperbaiki tata kelola tambang di Tanah Air. Ini momentum untuk menghidupkan hilirisasi industri demi mendorong nilai tambah di dalam negeri.

Indonesia memberlakukan pelarangan ekspor bijih nikel sejak 1 Januari 2020 yang ditetapkan melalui Peraturan Menteri ESDM Nomor 11 Tahun 2019.

"Saya ingin mengulang lagi bahwa yang namanya hilirisasi itu jadi kunci. Konsistensi kita jadi kunci. Jangan kita hanya senang karena keberhasilan di nikel," ungkapnya.

Presiden Jokowi melarang ekspor bahan mentah nikel, nikel hanya boleh diekspor dalam bentuk setengah jadi atau barang jadi. Ini dilakukan untuk meningkatkan perekonomian dikarenakan nikel yang sudah diolah akan memiliki nilai berkali lipat saat dijual ke luar negeri.

Pelarangan ekspor nikel ini pun bukan tanpa rintangan. Atas larangan tersebut, Indonesia digugat Uni Eropa ke Organisasi Perdagangan Dunia (World Trade Organization/WTO). Mereka menilai Indonesia telah melanggar peraturan perdagangan internasional.

Pada November 2022, Indonesia dinyatakan kalah dalam gugatan Uni Eropa di Badan Penyelesaian Sengketa atau Dispute Settlement Body (DSB) WTO. Namun, Indonesia telah resmi mengajukan banding atas putusan WTO tersebut.

Menteri ESDM Arifin Tarif mengatakan walaupun kalah pemerintah tak akan menyerah. Ia menegaskan Indonesia siap mengajukan banding atas putusan itu.

"Pemerintah berpandangan keputusan panel belum memiliki kekuatan hukum yang tetap, sehingga masih terdapat peluang untuk appeal atau banding. Pemerintah juga tidak perlu mengubah peraturan atau bahkan mencabut kebijakan yang tidak sesuai sebelum keputusan diadopsi oleh Dispute Settlement Body (DSB)," jelasnya.

Dari aturan baru ini RI sementara ini telah mendapatkan investasi mobil listrik senilai Rp 1,92 triliun. Jumlah itu merupakan akumulasi dari beberapa sektor transportasi.

"Yaitu 4 perusahaan bus listrik, 3 perusahaan mobil listrik, dan 35 perusahaan roda dua dan tiga listrik," ucap Direktur Jenderal Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kemenperin Taufiek Bawazier.

"Indonesia sudah siap masuk ke industri elektrifikasi. Tinggal penyerapan pasar, tadi kan sudah banyak instrumen-instrumennya yang dibuat. Mudah-mudahan ya berjalan lebih cepatlah," tambah Taufiek.

Lebih rinci, pada kendaraan bus listrik, investasi yang ditangkap pemerintah sebanyak Rp 360 miliar dengan total kapasitas produksi per-tahun mencapai 2.400 unit.

Selanjutnya, investasi mobil listrik yang dilakukan oleh tiga pabrikan otomotif di dalam negeri, dengan kapasitas terpasang seluruhnya mencapai 14.000 unit per tahun, mencapai Rp 1,062 triliun.

Sementara untuk sepeda motor listrik dan roda tiga listrik, total investasinya mencapai Rp 506 miliar dari 35 perusahaan yang sudah memiliki fasilitas perakitan. Pada fasilitas dimaksud, dinyatakan bahwa kapasitas terpasang di pabrik total mencapai 1,04 juta unit per tahun.

Dari data-data di atas, Indonesia memang memegang peranan penting dalam Industri kendaraan listrik dunia. Presiden Jokowi mendorong Indonesia menjadi pemain utama dalam industri mutakhir karena Sumber Daya Alam Indonesia memang mendukungnya.

Sebagai salah satu negara dengan sumber daya nikel yang terbesar, Indonesia memang berpotensi menjadi produsen utama sumber daya baterai mobil listrik.(*)

Tombol Google News

Tags:

kendaraan listrik nikel ekspor teknologi perdagangan uni eropa wto Jokowi