KETIK, MALANG – Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Malang tengah menyiapkan cadangan makanan menjelang musim hujan, khususnya bagi produk holtikultura yang rawan busuk.
Kabid Ketahanan Pangan Dispangtan Kota Malang, Elfiatur Roikhah menjelaskan semuanya telah menyiapkan langkah antisipatif. Salah satu yang memanfaatkan Dispangtan Kota Malang telah mendapatkan bantuan chiller dari Badan Pangan Nasional (Bapanas) RI sebagai tempat penyimpanan.
“Kami sudah mendapatkan bantuan chiller dari Bapanas untuk menyimpan produk holtikultura yang rawan mengalami fluktuasi harga, seperti cabai dan bawang merah,” ujarnya, Senin 11 November 2024.
Sayangnya bantuan tersebut dirasa kurang maksimal, mengingat kapasitas yang tersedia masih minim. Sedangkan kebutuhan yang ada di Kota Malang cukup tinggi.
“Kapasitas penyimpanan kami itu belum besar, padahal kebutuhan di Kota Malang cukup tinggi, jadi itu belum bisa mengcover semua kebutuhan,” tuturnya.
Saat ini tengah dilakukan pembahasan bersama Bapanas RI untuk menjaga cadangan pangan yang ada di tiap daerah. Terdapat 11 jenis pangan pokok yang ditetapkan sebagai Cadangan Pokok Pemerintah (CPP). Mulai dari beras, jagung, kedelai, bawang, cabe, daging unggas, telur unggas, daging ruminansia, gula konsumsi, minyak goreng dan ikan
"Kami sedang membahas juga dengan Bapanas untuk cadangan pangan yang 11 komoditi itu seperti apa mekanismenya," lanjutnya.
Tak hanya itu, antisipasi juga dilakukan terhadap produk pertanian yang masih dalam waktu tanam. Elfi mengungkapkan bahwa pemerintah pusat telah mengarahkan setiap daerah untuk mengatur kalender tanam.
“Dari Kementerian mengarahkan daerah mulai mengatur kalender tanam atau pola tanam. Jadi mungkin panennya tidak bebarengan, bisa digilir. Selain itu, bahwa kami menyiapkan sarana prasarana untuk penyimpanan dan pengolahan,” tutupnya.
