KETIK, SITUBONDO – Nahas menimpa Jamali (43) saat mencari madu di Alas Gunung Sorok Barat, Gunung Ringgit, Petak 43, Dusun Pecaron, Desa Klatakan, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo, pada Selasa 12 November 2024.
Warga asal Dusun Secangan, Desa Tambak Ukir, Kecamatan Kendit, Kabupaten Situbondo ini terjatuh dari pohon dengan ketinggian sekitar 40 meter.
Informasi terhimpun dari BPBD Situbondo, kronologi berawal korban bersama dua temannya, yakni Samyono (55), warga Desa Kukusan Kecamatan Kendit, dan Jupri (53), warga Desa Patemon Kecamatan Bungatan berangkat mencari sarang lebah madu.
Sesampainya di lokasi, Jamali lebih dahulu menaiki pohon kecil yang bersandar di pohon besar tempat sarang lebah madu berada.
Jamali tidak menggunakan tali pengaman dan hanya membawa tas dan ranting kering. Tas tersebut nantinya digunakan untuk wadah madu yang kemudian diderek menggunakan tali solor. Sedangkan ranting kering akan dibakar untuk mengusir lebah sehingga memudahkan proses pengambilan madu.
Masih di atas pohon, Jamali mengeluh pusing kepada Samyono. Samyono pun menyarankan untuk istirahat dulu. Nahas, beberapa saat kemudian, Jamali terjatuh.
Dalam peristiwa tersebut, nyawa Jamali tak tertolong. Ia mengalami luka cukup serius pada bagian dahi dan kepala.
Rekan korban, Samyono memutuskan untuk pergi meminta pertolongan ke perangkat Desa Tambak Ukir, wilayah terdekat dengan lokasi kejadian. Kemudian laporan tersebut diteruskan ke BPBD Situbondo dan instansi terkait lainnya.
Kemudian, Samyoni bersama sembilan keluarga korban berangkat menggunakan mobil siaga Desa Tambak Ukir ke lokasi akses terdekat menuju lokasi kejadian, yakni di Dusun Kembang Sambi, Desa Pasir Putih, Kecamatan Bungatan.
Pada pukul 17.00 WIB, Samyono bersama pihak keluarga korban tiba di lokasi kejadian.
Setelah itu, Samyono bersama Jupri dan pihak keluarga mengevakuasi jasad korban dengan cara ditandu menggunakan sarung, tali dan kayu.
Selanjutnya, korban langsung dibawa turun ke lokasi tempat dimana mobil siaga terparkir.
Mereka tiba di lokasi mobil siaga, bersamaan dengan datangnya anggota BPBD dan Tagana Kabupaten Situbondo.
Lalu, jenazah korban oleh mereka dengan dibantu Anggota BPBD dan Tagana dibawa dengan menggunakan mobil Siaga Desa Tambak Ukir ke rumah duka.
"Korban bisa dievakuasi dan sampai rumah duka pada pukul 20.00 WIB," kata Kepala Pelaksana (Kalaksa) BPBD Situbondo, Sruwi Hartanto, kepada ketik.co.id, Rabu, 13 November 2024.
Setelah tiba di rumah duka, lanjut dia, jenazah korban diserahkan kepada anggota keluarga untuk disemayamkan.
"Pihak keluarga dengan sepengetahuan perangkat desa dan kepolisian langsung melakukan pemakaman pada malam itu juga," ujarnya.