KETIK, MALANG – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Malang menyiapkan peralatan darurat mengantisipasi dampak bencana hidrometeorologi. BMKG memprediksi peningkatan curah hujan akibat fenomena La Nina.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Malang, Prayitno menjelaskan terdapat penambahan alat evaluasi, salah satunya perahu karet khusus untuk sungai. Perahu tersebut memiliki spesifikasi untuk arum jeram sehingga lebih fleksibel.
“Perahu karet spesifikasinya untuk arung jeram, jadi kalau masuk ke wilayah perbatuan yang sempit itu masih bisa, fleksibel,” ujar Prayitno, Sabtu 16 November 2024.
BPBD Kota Malang juga mendapatkan bantuan dari Pemprov Jatim berupa perahu Landing Craft Rubber (LCR). Bantuan tersebut menambah kesiapan utilitas BPBD Kota Malang dalam mengantisipasi bencana hidrometeorologi.
'Bantuan dari Pemprov Jatim sudah mengalir ke perahu LCR khusus untuk di permukaan landai seperti di danau. Jadi secara umum peralatan kami baik itu di BPBD sampai di tingkat kecamatan itu siap semuanya," lanjutnya.
Prayitno menyebutkan bahwa berdasarkan rilis BMKG, fenomena La Nina diprediksi akan mengalami kenaikan curah hujan sebanyak 20-40 persen. Kondisi tersebut perlu mendapat perhatian khusus, terutama beberapa wilayah di Kota Malang yang berpotensi banjir.
“Seperti wilayah Bareng di Kecamatan Klojen, setiap hujan pasti terjadi kebanjiran. Tentu perlu perhatian khusus dari kami sehingga perlu mempersiapkan diri secara fisik, peralatan, maupun informasi di tempat,” sebutnya.
Tak hanya itu BPBD Kota Malang juga tengah menyiapkan peta rawan risiko bencana. Hal tersebut agar para camat maupun lurah dapat menyusun jalur evakuasi, titik kumpul, hingga rencana tempat pengungsian.
“Di peta rawan risiko bencana nanti, rumah yang pasti terdampak itu bisa terpetakan, di RT atau RW sekian ada berapa rumah. Sehingga di wilayah tersebut punya peta untuk menyalurkan logistik ke tempat pengungsian yang terarah,” tutupnya.