Angka Stunting di Jember Masih Tinggi, Unusa dan Unicef Ciptakan Madrasah Sehat

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: M. Rifat

9 Juni 2023 11:05 9 Jun 2023 11:05

Thumbnail Angka Stunting di Jember Masih Tinggi, Unusa dan Unicef Ciptakan Madrasah Sehat Watermark Ketik
Atasi Stunting Unusa gandeng Unicef ciptakan madrasah sehat, Jumat (9/6/2023). (Foto : Humas Unusa)

KETIK, SURABAYA – Masalah stunting yang terjadi di Kabupaten Jember masih cukup tinggi di Jawa Timur. Dari data SSGI 2022, angka ini naik 11 poin dari prevalensi stunting pada tahun 2021.

Kondisi ini membuat Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) bersama dengan Unicef melakukan pendampingan di Kabupaten Jember untuk menciptakan sekolah atau madrasah sehat.

"Untuk mengatasi masalah stunting merupakan   tanggung jawab dari kita semua terlebih akademisi akan membantu masalah ini dengan beberapa metode termasuk permainan yang masuk dalan modul," ucap Salah satu Dosen Gizi Unusa Pratiwi Putri, Jumat (9/6/2023).

Tidak hanya masalah stunting, namun Kabupaten Jember juga sedang menyelesaikan masalah pernikahan dini, kematian ibu serta kemiskinan ekstrim yang tinggi.

Kabid Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kabupaten Jember Hariyanto, S.Pd mengatakan mengatasi masalah stunting ini perlu adanya kolaborasi yang baik dengan berbagai pihak. “Kabupaten kami sedang menghadapi masalah yang kompleks untuk menyelesaikan masalah seperti stunting ini," tegasnya.

Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Kabupaten Jember melakukan kerjasama dengan Unusa bersama Unicef untuk melakukan pendampingan di Kabupaten Jember untuk menciptakan sekolah/madrasah sehat.

“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini dapat mensinergikan sekolah/madrasah terutama mengaktifkan UKS dalam membantu kabupaten mencegah stunting,” tegas Hariyanto.

Dalam pelaksanaannya, peserta pelatihan sangat antusias dalam mengikuti kegiatan, terutama dalam sesi permainan-permainan dalam modul. Kegiatan tersebut merupakan bentuk implementasi penyampaikan pesan dari modul kepada siswa melalui permainan.

Pratiwi Putri, Dosen Gizi Unusa sekaligus narasumber dalam pelatihan tersebut mengharapkan dengan adanya kegiatan tersebut menjadi salah satu alternatif penyampaian informasi gizi dari modul yang menyenangkan kepada siswa.

“Selama ini pesan-pesan gizi cenderung dilakukan dengan cara yang tidak disukai oleh siswa,” tegas Pratiwi.

Dengan adanya penyampaian informasi yang baik dan disenangi oleh siswa harapannya dapat memberikan dorongan perubahan perilaku kepada siswa itu sendiri. (*)

Tombol Google News

Tags:

Stunting Jember Madrasah Sehat Sekolah Sehat Jawa timur