Tingkatkan Ekonomi, UC Surabaya Dorong Masyarakat Desa Olah Limbah Kain 

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Rudi

16 Februari 2023 12:10 16 Feb 2023 12:10

Thumbnail Tingkatkan Ekonomi, UC Surabaya Dorong Masyarakat Desa Olah Limbah Kain  Watermark Ketik
Pelatihan yang dilakukan UC Surabaya di masyarakat Desa Munggugianti Gresik. (Foto: Humas UC) 

KETIK, SURABAYA – Limbah kain sisa menjadi limbah yang mudah sekali dimanfaatkan, melihat hal tersebut Universitas Ciputra (UC) Surabaya memberikan pengarahan untuk masyarakat Desa Munggugianti Gresik agar dapat memanfaatkan limbah kain perca menjadi barang yang ekonomis. 

Diungkapkan oleh Wakil Rektor 1 Universitas Ciputra Prof. Dr. Christina Whidya Utami,  kita bisa ambil peranan dalam ikut menangani limbah dengan mengubah limbah menjadi barang ekonomis. 

"Langkah sederhana namun dampaknya luar biasa , imbah perca yang banyak ditemui di desa Mungguguanti Gresik bisa diubah menjadi barang ekonomi yang juga bisa menambah perekonomian keluarga,” ujarnya. 

Prof Utami yang juga sebagai penggagas kegiatan Pengolahan dan Inovasi Pemasaran, menjelaskan  kegiatan pengolahan kain perca di desa Munggugianti sudah ada, namun inovasi pembembangan bisnis untuk pengrajin kain perca belum terlihat.

"Tugas kita ikut ambil bagian dalam pengembangannya," jelasnya. 

Diungkapkan juga oleh Yoseva Maria Pujirahayu Sumaji, S.E., MM., MBA., CWM ssbagai anggota menjelaskan sebelum melakukan kegiatan ini dilakukan pengamatan dan survei untuk menentukan pelatihan yang cocok bagi pengembangan bisnis kain perca di Desa Munggugianti ini. 

Yosefa juga menjelaskan Ibu-ibu pengerajin diberikan beberapa kali pelatihan pengolahan kain perca menjadi sarung bantal dan selimut dalam beberapa kali pertemuan, dan pelatihan tersebut diberikan langsung oleh Dosen Fashion Produk UC. 

Foto Hasil dari pelatihan yang diberikan oleh UC Surabaya terhadap ibu-ibu di Desa Munggugianti. (Foto: Humas UC)Hasil dari pelatihan yang diberikan oleh UC Surabaya terhadap ibu-ibu di Desa Munggugianti. (Foto: Humas UC)

"Ibu-ibu diajarkan bagaimana memilih perca dari jenis kain, dari motif sehingga saat digabungkan akan menampilkan produk yang apik. Paduan warna pun menjadi perhatian,” terang Yosefa 

Yosefa juga menjelaskan pelatihan ini bertujuan agar ibu-ibu Desa Munggugianti dapat membuat bentuk sarung bantal yang apik dan memiliki estetika yang tinggi sehingga memiliki harga jual yang tinggi.

Setelah melakukan pelatihan, ibu-ibu juga diarahkan memasarkan produk-produk hasil kerajinannya itu. 

Prof Utami menyampaikan bahwa untuk memasarkan produk-produk ini adalah tantangan, sehingga tidak bisa mengandalkan pembeli datang. 

"Kita harus jemput bola istilahnya dalam memasarkan. Secara aktif produk akan dijual melalui e-commerce. Hari ini Ibu-ibu peserta diberikan pelatihan tersebut,” tutur Prof Utami. 

"Peningkatan kemampuan dalam berinovasi dan pengolahan bisnis kain perca masyarakat Desa Munggugianti diharapkan dapat meningkatkan perekonomian keluarga di desa itu. Limbah yang menggangu justu bisa menjadi bekah jika cakap dalam menggolahnya,” harap Prof Utami. (*)

Tombol Google News

Tags:

UC Universitas Ciputra kain perca limbah