KETIK, JAKARTA – Para pembalap grand prix Moto3, Moto2, dan MotoGP baru menyelesaikan tantangan super berat pada balapan perdana GP India di Sirkuit Internasional Buddh, Greater Noida, Minggu (24/9/2023).
Terik matahari menyengat dan kelembapan tinggi menjadi tantangan serius di race ke-13 musim ini tersebut. Tercatat suhu di sirkuit tersebut mencapai 32 sampai 34 derajat Celcius. Kelembapan juga tinggi di atas 80 persen.
Gara-gara itu, Dorna selaku penyelenggara grand prix mengurangi jarak balapan. MotoGP dikurangi dari 24 menjadi 21 lap, Moto2 menjadi 18 lap dari yang awalnya 19 lap. Sedangkan Moto3 dipangkas dari 17 menjadi 16 lap. Sprint race MotoGP juga dikurangi satu lap menjadi 11 lap.
Setelah dikurangi itu saja, rider Pramac Ducati Jorge Martin masih terjatuh lemas akibat dehidrasi usai menyelesaikan balapan. Dia sampai mendapat perawatan medis sebelum mengikuti upacara di podium.
Namun demikian, rider Indonesia di Moto3 Mario Aji membuktikan ketanngguhannya. Mario Aji sanggup finis naik enam peringkat dari posisi awal start. Mario memulai balapan dari posisi 24 dan finis di posisi 18.
"Aku memacu diriku sendiri di tengah cuaca yang sangat panas. Banyak tabrakan terjadi. Syukurlah aku bisa mengatasinya. Aku akan berjuang lagi di Motegi (GP Jepang, 1 Oktober)," ucap Mario Aji dalam rilis Honda Team Asia.
Adaptasi di sirkuit baru seperti di India ini jelas bukan perkara mudah untuk para pembalap. Banyak rider yang gagal finis. Salah satunya adalah rekan setim Mario Aji yakni pembalap Jepang Taiyo Furusato.
Gara-gara kerja kerasnya ini, Hiroshi Aoyama manajer Honda Team Asia mengakui semangat pantang menyerah pembalap asal Magetan Jawa Timur tersebut. "Dia (Mario Aji) tampak tak pernah sedikitpun menyerah. Semua hal dia lakukan untuk berusaha menjadi lebih baik," ucap Aoyama. (*)
