Sektor Non Migas Dominasi Ekspor Jatim Sebesar 93,41 Persen

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Muhammad Faizin

7 November 2023 23:45 7 Nov 2023 23:45

Thumbnail Sektor Non Migas Dominasi Ekspor Jatim Sebesar 93,41 Persen Watermark Ketik
Gedung Disperindag Jatim. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Jawa Timur (Disperindag Jatim) mencatat untuk bulan September 2023 nilai ekspor Jatim mencatatkan kenaikan sebesar 10,47 persen month to month (m-to-m). Secara lebih rinci nilai ekspor Jatim pada bulan Agustus 2023 senilai 1,70 miliar USD meningkat menjadi 1,88 miliar USD pada September 2023.

Sementara itu secara year on year (yoy) ekspor Jatim justru mengalami penurunan 9,90 persen. Dimana pada September 2022 nilai ekspor Jatim mencapai 2,09 miliar USD turun menjadi 1,88 miliar USD. 

Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (Kabid PPLN) Disperindag Jatim Lucky mengatakan untuk komoditas ekspor Jawa Timur didominasi oleh non migas yang mencapai 93,41 persen, sedangkan untuk migas presentasenya hanya 6,59 persen.

"Jadi kita mayoritas ekspornya non migas seperti industri 87,71 persen, pertanian 5,21 persen, dan pertambangan 0,49 persen," jelas Lucky saat ditemui di kantornya, Selasa (7/11/2023).

Foto Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (Kabid PPLN) Disperindag Jatim Lucky. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)Kepala Bidang Pengembangan Perdagangan Luar Negeri (Kabid PPLN) Disperindag Jatim Lucky. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

Lebih lanjut untuk nilai impor September 2023 secara month to month mengalami kenaikan sebesar 5,21 persen jika dibandingkan dengan Agustus 2023. Nilai impor pada Agustus 2023 mencapai 2,36 miliar USD meningkat menjadi 2,48 miliar USD.

Sedangkan jika dilihat secara yoy, impor Jatim justru mengalami penurunan sebesar 12,06 persen. Dimana lebih rinci pada September 2022 impor mencapai 2,82 miliar USD turun menjadi 2,48 miliar USD pada September 2023.

Lucky menambahkan menurut sektor impor Jatim mayoritas berasal dari golongan bahan baku atau penolong sebesar 67,26 persen. Kemudian disusul barang konsumsi 24,70 persen dan barang modal 8,04 persen.

"Dari hasil ekspor impor untuk September 2023, necara perdagangan Jatim mengalami defisit sebesar 5,79 miliar USD," tambahnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

ekspor Impor neraca perdagangan non migas Disperindag Jatim Jawa timur perdagangan perindustrian