Puncak Kemarau Terlewati, Sumsel Berpotensi Diguyur Hujan Sepekan ke Depan

Jurnalis: Wisnu Akbar Prabowo
Editor: Mustopa

10 September 2024 15:57 10 Sep 2024 15:57

Thumbnail Puncak Kemarau Terlewati, Sumsel Berpotensi Diguyur Hujan Sepekan ke Depan Watermark Ketik
Stasiun Meteorologi Sultan Mahmud Badaruddin II Palembang. (Foto: Wisnu Akbar Prabowo/Ketik.co.id)

KETIK, PALEMBANG – Puncak musim kemarau di Sumatera Selatan (Sumsel) yang telah terjadi sejak bulan Juli dan Agustus kini sudah terlewati.

Hal tersebut dijelaskan oleh BMKG Sumsel yang menyebutkan bahwa memasuki bulan September ini, Sumsel berpotensi diguyur hujan intensitas ringan hingga sedang.

“Pertumbuhan awan hujan dengan intensitas ringan hingga sedang akan terjadi di wilayah Sumsel bagian tengah dan Barat," ujar Kepala Stasiun Klimatologi SMB II Palembang, Siswanto pada Selasa, 10 September 2024.

Berdasarkan analisa klimatologi, Siswanto menjelaskan, di wilayah Sumsel sendiri, titik-titik pertumbuhan awan hujan sudah mulai muncul dan diperkirakan akan bertahan sampai 13 September 2024.

Ia menambahkan, dari pantauan citra radar cuaca pada Senin, 9 September 2024 siang, pertumbuhan awan hujan terpantau terjadi di wilayah Palembang, Banyuasin, Musi Banyuasin, Ogan Komering Ilir (OKI), dan Penukal Abab Lematang Ilir (PALI).

Kemudian, pertumbuhan awan hujan juga terjadi di wilayah Muara Enim, Prabumulih, Musi Rawas, Lubuklinggau, Lahat, Pagar Alam, Ogan Ilir dan Ogan Komering Ulu (OKU).

Sementara itu, Koordinator Bidang Observasi dan Informasi Stasiun Meteorologi SMB II Palembang, Veronica Sinta Andayani menambahkan, bulan September ini masih masuk dalam periode musim kemarau.

Akan tetapi, mulai pekan ini pihaknya memantau adanya pengaruh dinamika atmosfer, yakni Gelombang Ekuator Rossby yang aktif di wilayah Sumatera termasuk Sumsel. Gelombang ini bergerak ke arah barat di sepanjang ekuator dan umumnya bisa bertahan 7-10 hari di suatu wilayah.

"Aktifnya Gelombang Ekuator Rossby ini membawa uap air di atmosfer Sumsel yang dapat mengakibatkan pertumbuhan awan yang cukup signifikan, sehingga menaikkan potensi hujan di wilayah Sumsel," jelasnya.

Meski demikian, hujan yang turun dengan bantuan Gelombang Ekuator Rossby, baik intensitas ringan maupun sedang, tidak berlangsung lama dan bersifat lokal.

Sebab, kata Sinta, pada dasarnya uap air di musim kemarau ini memang minim, sehingga kondisi potensi hujan ini diprakirakan hingga 3 hari ke depan masih akan terjadi.

Ia pun mengimbau masyarakat Sumsel untuk tetap waspada akan musim kemarau. Meski sesekali hujan, antisipasi kebakaran hutan dan lahan (karhutla) masih perlu diperhatikan.

"Kami imbau masyarakat untuk tetap waspada musim kemarau walaupun kadang-kadang ada potensi hujan, terutama mengantisipasi karhutla karena masih musim kemarau dan kering. Hujan yang turun masih belum cukup untuk sepenuhnya mencegah Karhutla," tutupnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Cuaca Kemarau musim Hujan Palembang Sumsel OKI Prabumulih hari ini prakiraan BMKG