Program SMA Double Track Wujudkan Mimpi Devita Menjadi MUA

Editor: M. Rifat

8 Juli 2024 07:42 8 Jul 2024 07:42

Thumbnail Program SMA Double Track Wujudkan Mimpi Devita Menjadi MUA Watermark Ketik
Devita berhasil wujudkan mimpinya jadi MUA berkat SMA Double Track (Foto: dok. Athik)

KETIK, SURABAYA – Pagi masih buta kala rumah kecil bercat krem itu tampak mulai ramai dikunjungi remaja usia belasan pada Sabtu, (21/6/ 2024). Ada sekitar enam remaja putri yang menjadi tamu si tuan rumah.  Sesekali terdengar riuh percakapan dan sendau gurau mereka berusaha memarkir motor dengan benar.

Dari dalam rumah tampak lampu terang benderang, pintu terbuka lebar, dan tikar sederhana yang digelar menandakan si tuan rumah sudah menyiapkan kedatangan mereka.

Rumah itu milik keluarga Devita Tunjung Pamungkas, make up artist (MUA) yang sedang ngehits di kalangan remaja putri wilayah Karas, Ngawi, dan sekitarnya.

“Mereka sudah seminggu lalu WhatsApp saya, mau booking make up untuk wisuda hari ini. Penginnya bareng-bareng make up di sini. Beberapa dari mereka sudah langganan sejak SD,” jelas Devita bangga.

Usianya masih terbilang muda, namun Devita telah dikenal sebagai MUA wisuda dan wedding di daerahnya. Ibu satu anak ini memulai bisnis sebagai MUA sejak duduk di bangku di SMA, tepatnya melalui Program Double Track SMA Negeri 1 Karas, Magetan.

“Saya memulai mimpi saya menjadi MUA saat saya kelas X. Saya bertemu dengan guru saya, kebetulan beliau adalah MUA. Saya bilang, Bu saya mau kursus makeup ke rumah Ibu. Beliau mengiyakan namun berpesan supaya saya lulus SMA dulu,” ujarnya mengenang.

Perempuan lulusan SMA tahun 2020 ini memang menyukai dunia seni. Sejak SMA dia menjadi penyanyi campursari di acara hajatan tetangga. Ibu Devita sangat mendukung kegiatannya. Tak jarang ibunya meminta izin ke wali kelas agar Devita bisa menerima job menyanyi.

Sang ibu juga yang membelikan baju, alat, dan bahan make up untuk tampil. Dari sinilah Devita merasa bahwa makeup dan panggung adalah passionnya. Dan dia mulai bertekad untuk belajar makeup.

Gayung bersambut saat Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur bekerja sama dengan Institut Teknologi Sepuluh November Surabaya menunjuk SMA Negeri 1 Karas sebagai salah satu sekolah penyelenggara Program Double Track.

Program ini membekali para siswa SMA di Jawa Timur dengan keahlian di beberapa bidang salah satunya adalah bidang kecantikan.

“Senang sekali, doa yang bahkan tidak sempat saya ucapkan telah dipenuhi Tuhan. Saya baru saja cari tahu dan tanya-tanya tentang kursus makeup, la kok malah dapat gratisan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dan ITS Surabaya, tentu senang,” ucap Devita semringah.

Foto Devita saat memenangkan lomba kewirausahaan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Foto: Athik)Devita saat memenangkan lomba kewirausahaan dari Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur (Foto: Athik)

Dari kelas kecantikan inilah mimpi Devita mulai terajut. Menurut Athik, trainer Double Track kecantikan sekaligus guru Devita di SMAN 1 Karas bertutur bahwa Devita memulai keterampilan makeup dari nol.

“Devita seperti teman-temannya yang lain dalam satu kelas. Awalnya biasa saja. Menggambar alis masih tremor, masih keder. Memberi warna eye shadow, shading juga masih kacau. Intinya biasa saja sih, tapi saya ingat anak ini yang paling gigih belajar,” jelas wanita berkaca mata ini dengan bangga.

Berkat ketekunan dan kegigihannya berlatih mengembangkan bakat, Devita mampu memulai bisnis bahkan sejak ia masih SMA.

“Saya sudah menerima job make up sembari saya mengikuti kelas kecantikan. Mulai dari make up ulang tahun, wisuda, kartinian, karnaval, dan photo shoot kelas. Dan saya dibayar, itu yang membuat saya bersemangat,” jelasnya dengan mata berbinar.

Pengalaman membanggakan pertama bagi Devita adalah ketika ia mengikuti pameran double track di Hotel Majapahit Surabaya. Ia bersama tim SMAN 1 Karas menjadi MUA model fashion dalam acara Rakornas Kepala SMA Negeri dan Swasta se-Jawa Timur pada tahun 2018.

“Itu sungguh luar biasa. Apalagi dihadiri Bapak Emil Dardak, wakil gubernur Jawa Timur yang muda dan ganteng. Bertemu langsung dengan beliau dan memamerkan karya saya pada beliau, tentu sungguh luar biasa. Saya mungkin tidak bisa bertemu dengan beliau jika saya tidak ikut double track,” ucap Devita haru.

Benar kata pepatah bahwa usaha tidak pernah mengkhianati hasil. Dari upayanya yang tidak malu bertanya dan belajar lebih keras, Devita meraih penghargaan dan prestasi.

Diantaranya dari Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Institut Sepuluh Nopember Surabaya (ITS), dan juara 1 lomba kewirausahaan yang diselenggarakan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2019 berhadiah uang pembinaan.

Berkat ketekunan dan semangatnya fokus mengembangkan bakat, kini Devita telah mewujudkan mimpinya menjadi MUA sejak usia muda.

Dari bisnis kecantikan yang digelutinya, ia mampu membantu menopang ekonomi keluarga kecilnya. Bahkan perempuan berjilbab ini mampu meneruskan pendidikan dengan kuliah di salah satu kampus di Ponorogo dari hasil job make up.

Menjadi MUA yang naik daun di daerah Karas, Magetan, dan Ngawi tidak membuat Devita lupa akan SMA nya. Sesekali ia datang ke SMA membagi tips make up dan memberi job pada siswa kelas kecantikan. Ia sadar Program Double Track adalah program yang memberinya kesempatan mewujudkan mimpi dan memberinya jalan rezeki.

“Beranilah bermimpi dan berusahalah menemukan dan mengembangkan bakat, karena bisa jadi masa depan dan jalan rejeki kalian berawal dari mimpi dan bakat kalian," pesan Devita.(*)

*Tulisan ini karya Athik Roisana, SMAN 1 Karas Magetan, peserta Program Digital Skills SMA Double Track Pelatihan Menulis Berita di Platform Media Online yang diadakan Dinas Pendidikan Jatim, ITS, Unicef dan Ketik Media.

Tombol Google News

Tags:

SMA Double Track SMA Negeri 1 Karas MUA ITS UNICEF Dinas Pendidikan Jawa Timur