KETIK, JAKARTA – Pembangungan Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara diyakini bisa meratakan perkembangan ekonomi Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Menteri PPN/Kepala Bappenas Suharso Monoarfa. Dirinya menyebut jika dengan hadirnya pusat pusat pertumbuhan baru seperti IKN dapat mendorong migrasi penduduk.
"Kita harapkan dia (IKN) menarik persebaran penduduk sehingga dia tidak hanya padat di Jawa, tapi masuk ke pusat-pusat pertumbuhan baru," ungkap Suharso di JCC, Jakarta Pusat, Selasa (16/5/2023).
Namun saat dimintai keterangan mengenai panjang soal anggapan realisasi investasi IKN seret, Suharso enggan menjawab. Apalagi setelah Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Panjaitan ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo sebagai Ketua Satuan Tugas Khusus Percepatan Realisasi Investasi IKN.
"Kalau itu (pembentukan satgas pimpinan Luhut sinyal investasi IKN seret) tanya ke Presiden (Jokowi), jangan tanya ke saya," ujarnya.
Menurut Suharso tugas dari Bappenas meliputi penyiapan masterplan dan menyusun rencana tata ruang bangunan dan lingkungan agar sesuai masterplan.
Akan tetapi di satu sisi dirinya mengakui jika dalam perencanaannya pembangunan IKN bukan tanpa masalah. Salah satunya mengenai pembebasan lahan, meski sudah ada aturan soal perolehan tanah dan pengelolaan pertanahan di IKN.
"Waktu kami bentuk undang-undang juga begitu, 'Tanah bisa diginikan gak?', 'Bisa Pak'. Jebule (ternyata) gak bisa. Sekarang kita sedang menyusun kembali perubahan RUU itu. Presiden memerintahkan kami untuk memperbaiki uu itu, dalam hal kewenangan, pertanahan, pembiayaan, serta pendanaan," pungkas Suharso. (*)
