Misteri Mutasi 7 Pejabat Pemkab Sidoarjo; Bupati Muhdlor Bisiki dr Atok dan Achmad Zaini

Editor: Fathur Roziq

7 September 2023 13:43 7 Sep 2023 13:43

Thumbnail Misteri Mutasi 7 Pejabat Pemkab Sidoarjo; Bupati Muhdlor Bisiki dr Atok dan Achmad Zaini Watermark Ketik
Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor terlihat sedang berbisik ke telinga kanan dr Atok Irawan setelah pelaksanaan mutasi tujuh pejabat di Pendapa Delta Wibawa belakang pada Kamis (7/9/2023). (Foto: Fathur Roziq/Ketik.co.id)

KETIK, SIDOARJO – Kabar mutasi menyebar pagi-pagi Kamis (7/9/2023). Info angkanya tepat. Tujuh pejabat Pemkab Sidoarjo bakal digeser. Beragam spekulasi muncul, tapi belum terkonfirmasi pasti. Benarkah terkait kasus gratifikasi mantan Bupati Saiful Illah?

Undangan ”mutasi” itu tertanggal 7 September. Agenda pelantikan dan pengambilan sumpah pada hari dan tanggal itu juga. Seorang pejabat eselon II di Pemkab Sidoarjo menyebutkan, mutasi ini memang mendadak. Belum terdengar kabar apa-apa sehari atau bahkan malam sebelumnya. Semua terjadi Kamis hari itu juga.

Salah satu yang menjadi pertanyaan adalah pemindahan mendadak Dirut RSUD Sidoarjo dr Atok Irawan. Dia tiba-tiba dipindahtugaskan menjadi asisten bupati bidang administrasi umum di Sekretariat Daerah Pemkab Sidoarjo.

Padahal, dr Atok selama ini dikenal sebagai pejabat yang dinilai berprestasi dan loyal. Lebih-lebih, dia tengah dibutuhkan serta mengemban tugas besar di bidang kesehatan.

Apa itu? Pembangunan Gedung Pusat Terpadu (GPT) senilai Rp 70 miliar dan Gedung Diagnostik Terpadu Rp 60 miliar. Targetnya, RSUD Sidoarjo naik kelas menjadi kelas A. Setara RSUD dr Sutomo, RSPAL dr Ramelan, dan RSUD Saiful Anwar Malang.

Dokter Atok hanya salah satu di antara tujuh pejabat yang dimutasi pada Kamis (7/9/2023) itu. Dia dilantik bersama enam pejabat lain di Pendapa Delta Wibawa belakang. Yang dimutasi masing-masing adalah 1 orang asisten bupati, 3 kepala dinas, dan 2 staf ahli bupati, serta 1 sekretaris dinas.

Dalam sambutannya, Bupati Sidoarjo Ahmad Muhdlor Ali mengatakan, mutasi kali ini merupakan keputusan mutasi yang terberat selama dirinya menjabat. Namun, kondisi yang berbeda serta kebutuhan organisasi juga menuntut perlakuan yang berbeda pula.

”Mutasi ini yang paling berat. Tapi, ini sarana untuk melakukan yang lebih baik lagi bagi Kabupaten Sidoarjo,” ungkapnya.

Gus Muhdlor berpesan agar pejabat di lingkungan Pemkab Sidoarjo menjaga kondusivitas. Kondusivitas ini penting untuk melakukan hal yang lebih baik lagi bagi Kabupaten Sidoarjo di semua hal apa pun. Dia menyatakan percaya para pejabat itu akan melaksanakan tugas dengan sebaik-baiknya. Amanah.

Kabar yang berkembang menyebutkan, mutasi ini terkait dengan kasus gratifikasi mantan Bupati Sidoarjo Saiful Ilah. Kasus itu kini masuk tahap pemeriksaan saksi-saksi di Pengadilan Tipikor Surabaya.

Nah, dua di antara pejabat yang dimutasi itu selama ini dikenal sebagai orang kepercayaan Abah Ipul, sapaan Saiful Ilah. Yaitu, dr Atok Irawan dan Achmad Zaini. Keduanya berkali-kali pula menjalani pemeriksaan terkait kasus Saiful Ilah.

Kabar itu belum terkonfirmasi pasti. Bupati Ahmad Muhdlor Ali juga tidak menyinggung soal itu. Baik sebelum, saat, maupun setelah pelaksanaan mutasi. Tapi, ada yang berbeda saat sesi pemberian ucapan selamat.

Gus Muhdlor, sapaan Bupati Muhdlor, mendekatkan wajahnya ke sisi kanan wajah dua orang. Masing-masing Achmad Zaini dan dr Atok Irawan. Gerakan itu berlangsung sekitar beberapa detik. Terlihat Gus Muhdlor seperti membisikkan sesuatu kepada dua pejabat senior tersebut. Hal serupa tidak dilakukan kepada lima pejabat lain yang dilantik.

Ketua DPRD Sidoarjo H Usman MKes dan Plt Sekda Andjar Surjadijanto melihat dari dekat adegan tersebut. Apa yang dibisikkan? Untuk sementara, mereka bertiga yang tahu persis. Setelah mutasi selesai, masing-masing pejabat berpamitan dari Pendapa Delta Wibawa.

Tujuh pejabat baru itu selengkapnya sebagai berikut.  Achmad Zaini kini menjabat staf ahli bupati bidang pembangunan ekonomi dan keuangan. Kemudian, dr Atok Irawan sebagai asisten administrasi umum. Noer Rochmawati kini menjabat kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Sidoarjo. Dia didampingi oleh Sulistianto sebagai sekretaris dinas.

Berikutnya, Fredik Suharto kini menjadi kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Sidoarjo. Dia menggantikan Mustain Baladan yang kini menjabat staf ahli bupati bidang pemerintahan, hukum, dan politik. Kepala Satpol PP Tjarda diangkat menjadi kepala Dinas Perikanan Sidoarjo. (*)

Tombol Google News

Tags:

Bupati Ahmad Muhdlor Gus Muhdlor Pemkab Sidoarjo DPRD Sidoarjo Mutasi Pejabat RSUD Sidoarjo Bupati Sidoarjo Mantan Bupati Saiful Ilah Kasus Gratifikasi