Kalaksa BPBD Jatim Upayakan Tambahan Insentif bagi Korban Wabah PMK

Jurnalis: Alifa Zahra
Editor: M. Rifat

27 Maret 2023 09:39 27 Mar 2023 09:39

Thumbnail Kalaksa BPBD Jatim Upayakan Tambahan Insentif bagi Korban Wabah PMK Watermark Ketik
Gatot Soebroto Kalaksa BPBD Jatim. (Foto: Alifa Zahra/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jatim Gatot Soebroto mengatakan, Satgas Penyakit Mulut Kuku (PMK) BPBD Jatim mengirimkan surat kepada BNPB sebagai koordinator PMK.

Surat tersebut terkait permohonan tambahan insentif bagi peternak, korban wabah PMK dengan kategori ternak mati. Selain itu meminta tambahan tenaga vaksinator dari pusat. 

"Langkah koordinasi inilah yang dilakukan oleh teman-teman dari Satgas PMK Provinsi Jatim dengan Satgas PMK Nasional", ucap Gatot, Rabu (22/3/2023). 

Satgas PMK BPBD Jatim terus berusaha mencapai target penurunan kasus PMK hingga nol di seluruh wilayah. 

Satgas PMK juga bekerja sama dengan TNI, Polri, dan relawan demi mencapai target tersebut. Mereka senantiasa melakukan berbagai upaya sosialisasi kepada masyarakat dan memberikan bantuan jika ternak mati, dan penyemprotan disinfektan di pasar hewan.

Selain itu, mengadakan razia di perbatasan wilayah lalu lintas hewan ternak."Titik razia meliputi perbatasan dua provinsi di Jatim yaitu Jawa Tengah dan Bali," kata Gatot Soebroto. 

Razia ini melibatkan lintas institusi meliputi Satgas PMK BPBD, Polri, dan Dinas Peternakan setempat.

"Tiap hewan ternak yang mau masuk Jatim, ada tim yang memeriksa dari Dinas Peternakan. Lalu kami menyemprot disinfektan dan teman kepolisian melihat berkasnya apablia distribusi hewan itu sudah sesuai dengan dokumen-dokumennya atau belum", ungkap Gatot.  

Menurut Data Update Situasi Penanganan PMK pada Ternak Provinsi Jatim, terdapat penambahan kasus ternak sakit sebanyak 85 ekor per 19 Maret 2023. 

Sebanyak 54 hewan ternak yang sakit terbagi di Nganjuk 42 ekor, Jombang 40 ekor, Lamongan 2 ekor dan Mojokerto 1 ekor. Terhitung total kasus PMK di Jatim sebanyak 198.538 ekor yang terbagi di 38 kabupaten dan kota. 

Rincian kategori ternak dari total kasus tersebut,  ternak sakit 2.513 ekor, ternak mati 4.337 ekor, ternak sembuh 188.483 ekor, dan ternak potong paksa 2.702 ekor. 

Malang menjadi wilayah dengan kasus PKM tertinggi sebanyak 19.467 ekor, Probolinggo 14.352 ekor, Jember 14.119 ekor,  dan Lumajang 11.208 ekor.

Selain itu, Ponorogo 10.847 ekor, Pasuruan 10.422 ekor, Tuban 9.497 ekor,  Blitar 7.578 kasus, Sumenep 6459 kasus, dan Bangkalan 6465 kasus. 

Dinas Peternakan sudah memvaksin hewan ternak yang terjangkit PMK maupun ternak sehat. Penyediaan vaksin di Bangkalan sebanyak 130.000 dosis dan sudah disuntikkan 125.011 dosis vaksin atau 96 persen. 

Sedangkan jangkauan vaksin di Surabaya  mencapai 100 persen, di Pacitan 99 persen, di Tuban 92 persen, dan di Bondowoso 109 persen. 

Gatot Soebroto memastikan Satgas PMK akan terus melakukan berbagai usaha penanganan wabah yang menyerang hewan ternak tersebut.( *)

Tombol Google News

Tags:

BPBD Jatim Kalaksa BPBD PMK Penyakit Mulut dan Kuku Gatot Soebroto