Jelang Akhir Tahun, Diskopindag Kota Malang Pantau Harga dan Ketersediaan Sembako

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

20 November 2023 08:05 20 Nov 2023 08:05

Thumbnail Jelang Akhir Tahun, Diskopindag Kota Malang Pantau Harga dan Ketersediaan Sembako Watermark Ketik
Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Mendekati akhir tahun 2023, Dinas Koperasi, Perindustrian dan Perdagangan (Diskopindag) Kota Malang tengah bersiap untuk memantau stok kebutuhan bahan pokok yang akan didistribusikan kepada masyarakat. 

Kepala Diskopindag Kota Malang, Eko Sri Yuliadi menjelaskan di akhir tahun 2023 dikhawatirkan terjadi kenaikan sembako di pasaran. Untuk itu pemantauan harga dan ketersediaan bahan pokok juga disertai dengan operasi pasar.

"Antisipasinya kita adakan gerakan pasar murah, dan kita lakukan operasi pasar. Termasuk memantau di stok-stok sembako di gudang, di distributor semuanya," ujar Eko pada Senin (20/11/2023).

Eko juga menyampaikan akan berkoordinasi dengan Dinas Ketahanan Pangan (Dispangtan) Kota Malang untuk operasi pasar murah dengan komoditas di luar sembako. Mengingat kenaikan harga tidak hanya menyasar beras, gula, minyak goreng, maupun bahan pokok lainnya. 

"Kita akan komunikasi dengan Dispangtan Kota Malang untuk mendistribusikan cabai, kentang, yang sifatnya tanaman. Pasti untuk harga murah kita ada beberapa subsidi tenaga angkat, pengiriman, dan lainnya. Akan kita diskusikan lebih lanjut secepatnya. Mungkin akhir bulan ini atau minggu besok, operasi yang kedua akan kita siapkan," sebutnya.

Sejauh ini intervensi yang dapat dilakukan Diskopindag Kota Malang untuk menekan harga bahan pokok ialah melalui subsidi, misalnya untuk kenaikan harga gula. Menurutnya kenaikan harga gula disebabkan oleh hukum pasar. Di mana demand tinggi namun supply kurang.

"Intervensi akan berbentuk subsidi karena kalau harga pabrik kan sudah harga net. Nanti ada biaya angkut, packaging, pengiriman, pasti ada karena di sana ambilnya masih dalam bentuk kemasan," jelasnya.

Eko yakin Pemerintah Kota Malang mampu menekan harga gula di pasaran yang semula naik hingga Rp 18.000 per kilogram dapat kembali normal hingga menyentuh angka Rp 11.000 per kilogram.

Tak hanya itu di awal tahun 2024, akan dilakukan penambahan stok gula hingga 100 ton untuk mencukupi kebutuhan warga Kota Malang. Hal ini sebagai upaya menormalisasi harga jual gula.

"Kita harus turunkan harga gula sampai Rp 11.000 karena sekarang antara Rp 16.000 sampai Rp 18.000. Stok sempat susah, sekarang sudah aman sampai akhir bulan. Tambahan stok bisa sampai 100 ton kemungkinan awal tahun. Akhir tahun ini coba kita turunkan semua harga," tambahnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Akhir Tahun 2023 Diskopindag Kota Malang Operasi Pasar Operasi pasar murah Kota Malang Harga sembako