Inflasi Juni Terus Menurun Kembali ke Sasaran Awal

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Moana

5 Juli 2023 06:15 5 Jul 2023 06:15

Thumbnail Inflasi Juni Terus Menurun Kembali ke Sasaran Awal Watermark Ketik
Ilustrasi inflasi.(Dok.Pixabay)

KETIK, JAKARTA – Inflasi pada Juni 2023 terus menurun sehingga kembali ke kisaran sasaran 3+1%. Penurunan ini disebut lebih cepat dari prakiraan semula. 

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) Juni 2023 tercatat sebesar 0,14% (mtm) sehingga inflasi IHK secara tahunan menjadi 3,52% (yoy). Angka tersebut lebih rendah dari inflasi IHK bulan sebelumnya yang tercatat sebesar 4,00% (yoy). 

Gubernur Bank Indonesia (BI) Perry Warjiyo mengatakan, kembalinya inflasi ke kisaran sasaran tersebut tidak terlepas dari konsistensi kebijakan moneter serta eratnya sinergi pengendalian inflasi. 

Yaitu antara Bank Indonesia dan Pemerintah (Pusat dan Daerah) dalam Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID) melalui penguatan Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) di berbagai daerah. 

"Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali di dalam sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023," terang Gubernur BI Perry Warjiyo, Rabu (5/7/2023). 

Perry merinci, inflasi IHK pada Juni 2023 terutama dipengaruhi oleh inflasi inti. Do mana inflasi inti tercatat sebesar 0,12% (mtm), lebih tinggi dari bulan sebelumnya sebesar 0,06% (mtm). 

Perkembangan inflasi inti sejalan dengan meningkatnya mobilitas masyarakat seiring penambahan hari cuti bersama Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Adha kemarin. 

Komoditas utama penyumbang kenaikan inflasi inti yakni komoditas kontrak dan sewa rumah. 

"Secara tahunan, inflasi inti Juni 2023 tercatat sebesar 2,58% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,66% (yoy)," tandasnya.

Kemudian inflasi kelompok volatile food Juni 2023 menurun dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. 

Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,44% (mtm), lebih rendah dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,49% (mtm). 

Perkembangan tersebut disumbang terutama oleh deflasi pada komoditas bawang merah dan minyak goreng didukung oleh pasokan yang terjaga. 

Sementara itu, penurunan inflasi lebih lanjut tertahan oleh inflasi pada komoditas daging ayam ras, telur ayam ras, dan bawang putih. 

Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 1,20% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,28% (yoy).  

Kelompok administered prices Juni 2023 mencatatkan deflasi sebesar 0,02% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan deflasi pada bulan sebelumnya sebesar 0,25% (mtm). 

Deflasi kelompok administered prices  dipengaruhi terutama oleh penyesuaian harga bahan bakar minyak nonsubsidi pada 1 Juni 2023. 

Deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi tarif angkutan udara dan rokok kretek filter akibat peningkatan mobilitas saat libur HBKN Idul Adha dan transmisi kenaikan tarif cukai tembakau yang berlanjut. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,21% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 9,52% (yoy).(*)

Tombol Google News

Tags:

Inflasi Bank Indonesia Ekonomi Perry Warjiyo