KETIK, JAKARTA – Harga minyak terpantau merambat naik pada perdagangan, Selasa (7/11/2023). Hal ini dipicu keputusan Arab Saudi dan Rusia memangkas produksi minyak hingga akhir tahun 2023.
Saat ini minyak mentah berjangka Brent naik 0,3 persen menjadi US$85,18 per barel. Sementara, minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) AS naik 0,4 persen menjadi US$80,82 per barel.
Analis Again Capital LLC John Kilduff mengatakan dalam pengumumannya, Arab Saudi akan melakukan pemangkasan produksi sebanyak 1 juta barel per hari (bph) pada bulan Desember untuk mempertahankan produksi minyak sekitar 9 juta barel per hari.
"Sementara itu Rusia akan memangkas produksi sebesar 300.000 barel per hari dari ekspor minyak mentah dan produk minyak bumi hingga akhir Desember," Jelas John Kilduff.
Bahkan Pemotongan tersebut dapat diperpanjang hingga kuartal pertama tahun 2024 karena disebabkan permintaan minyak yang melemah secara musiman di awal setiap tahun.
Ahli strategi UBS, Giovanni Sebelumnya menuturkan harga minyak sempat mengalami rebound setelah kedua minyak acuan tersebut yakni Brent dan WTI kehilangan sekitar 6% dalam seminggu hingga 3 November, karena kekhawatiran pasokan yang didorong oleh ketegangan di Timur Tengah mereda.
"Kekhawatiran terhadap pertumbuhan ekonomi yang sedang berlangsung, dan tujuan produsen dan OPEC+ untuk mendukung stabilitas dan keseimbangan pasar minyak”, tutur Giovanni.(*)
