Gus Halim Penuhi Panggilan Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim: Pernyataan Lukman Edy Kejahatan yang Direncanakan

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: M. Rifat

10 Agustus 2024 00:01 10 Agt 2024 00:01

Thumbnail Gus Halim Penuhi Panggilan Penyidik Ditreskrimsus Polda Jatim: Pernyataan Lukman Edy Kejahatan yang Direncanakan Watermark Ketik
Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar usai dimintai keterangan oleh penyidik Polda Jatim, Jumat (9/8/2024). (Foto: Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Ketua DPW Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Jawa Timur, Abdul Halim Iskandar memenuhi panggilan Ditreskrimsus Polda Jatim, Jumat (9/8/2024).

Dia dimintai keterangan terkait aduan yang dibuat beberapa hari lalu. Pria yang juga menjabat sebagai Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi Indonesia mendapatkan beberapa pertanyaan dari penyidik kepolisian.

"Saya memenuhi panggilan untuk melengkapi pertanyaan-pertanyaan dan pernyataan-pernyataan terkait laporan yang sudah saya masukan, berkenaan dengan ujaran kebencian yang sifatnya memfitnah yang dilakukan oleh saudara Lukman Edy kepada PKB semua level. Berarti DPP, DPW, dan DPC," kata Gus Halim, Jumat (9/8/2024).

Halim menjelaskan penyidik Polda Jatim meminta keterangan kenapa dilaporkan dan bagian perkataan mana yang menjadikan pihaknya tersinggung terkait perkataan Lukman Edy.

"Saya tegaskan pernyataan Lukman Edy itu yang menyatakan keuangan PKB tidak dikelola secara transparan itu sangat menyakiti dan itu adalah sebuah fitnah yang disengaja kejahatan yang direncanakan," jelasnya.

Pria yang akrab disapa Gus Halim menilai perbuatan Lukman Edy telah dengan sengaja dan direncanakan, karena dilakukan di sebuah tempat yang tidak tepat dan mengundang media. Bukan hanya sekadar omong-omongan bukan sebuah forum sesuai untuk itu.

"Apalagi di PBNU, dimana PBNU dengan PKB secara konstitusional tidak ada hubungan apapun. PBNU dipayungi undang-undang keormasan, PKB dipayungi UU partai politik. Kalau PKB dengan warga NU itu kesatuan itu kesatuan," ucapnya.

Menurut Gus Halim, Lukman Edy bukan siapa bagi PKB. Karena bukan siapa-siapa, kenapa bisa ngomong seperti itu. Dan pihaknya saja tidak tahu.

"Itu yang kita kemudian sangat tersinggung dan merasa ada fitnah yang sangat keji dan sengaja melakukan kejahatan itu yang ditujukan kepada PKB. Dan itu berdampak," ujarnya.

Gus Halim menuturkan alasan pihaknya melaporkan Lukman Edy pada Selasa 6 Agustus 2024, karena sehari sebelum laporan didatangi puluhan orang, yang mempermasalahkan dan mengklarifikasi pernyataan Lukman Edi apa benar itu PKB gak transparan.

"Berarti PKB selama ini duitnya dibawa kemana? Saya tanya, duit apa? duit pilpres yang selama ini kan banyak katanya. Terus dibawa kemana oleh PKB? Terus saya bilang PKB enggak pernah mengelola duit pilpres. Kok kalian bisa ngomong itu? Itu kata Lukman Edy ngelola duit pilpres. Nah, berdampak sangat berdampak," bebernya.

Sampai saat ini, kata Gus Halim, belum ada tabayun atau permohonan maaf dari Lukman Edy ke PKB. "Tidak ada karena tidak merasa bersalah," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Polda Jatim Abdul Halim Iskandar Gus Halim pkb Lukman Edy