Bentrokan Pecah Lagi, Prancis Makin Ngeri! 

Jurnalis: S. Widodo
Editor: M. Rifat

29 Maret 2023 01:07 29 Mar 2023 01:07

Thumbnail Bentrokan Pecah Lagi, Prancis Makin Ngeri!  Watermark Ketik
Aksi demo di Paris, Prancis. (Foto: Tangkapan layar Youtube AFP)

KETIK, JAKARTA – Situasi Prancis masih mencekam. Bentrokan baru meletus di negeri itu, Selasa (28/3/2023).

Unjuk rasa besar-besaran yang melibatkan puluhan ribu orang terus berujung chaos antara polisi dan pendemo. Dilaporkan 74.000 orang turun ke jalan sementara 13.000 aparat dikerahkan "mengepungnya" secara nasional.

Kemarahan warga atas reformasi pensiun Presiden Emmanuel Macron, salah satunya menaikkan pensiun dari 62 tahun menjadi 64 tahun, telah memicu krisis domestik besar di Prancis. Ini merupakan demo kesepuluh sejak Januari.

Dilaporkan AFP, di Prancis Timur polisi menembakkan gas air mata setelah beberapa pengunjuk rasa berpakaian hitam dengan wajah tertutup, menggerebek toko bahan makanan dan menyalakan api saat mendekati Place de la Nation. Polisi mengatakan sedikitnya 27 orang ditangkap di ibu kota sasaran karena melempar batu dan botol.

Stasiun tersibuk di Paris, Gare de Lyon, juga tak luput dari "kemarahan" pendemo. Mereka memblokir perjalanan dengan berjalan di atas rel dan menyalakan suar.

Di kota lain Nantes, pengunjuk rasa juga disebut melemparkan proyektil ke pasukan keamanan yang menembakkan kembali gas air mata. Sebuah bank dibakar dalam kejadian itu.

Hal sama juga terjadi di Lyon dan Lille. Pendemo anarkis menghancurkan halte bus setempat.

Di sisi lain, demo tak berujung juga membuat sampah menggunung di kota Paris. Diketahui, banian pekerja kebersihan juga ikut mogok karena menentang kebijakan Macron.

Dilaporkan pula situasi tak kondusif Prancis telah membuat Raja Inggris Charles III membatalkan kunjungan. Charles seharusnya datang pada Minggu namun batal karena kerusuhan.

Sebelumnya Senin, para pekerja memblokir masuk Louvre di Paris, museum yang paling banyak dikunjungi turis dunia. Kemarin, menara Eiffel di Paris dan Istana Versailles di luar ibu kota juga ditutup.

Pembicaraan Krisis

Sementara itu, Macron pada Senin mengadakan pembicaraan krisis dengan para menterinya. Diketahui Perdana Menteri (PM) Elisabeth Borne, menteri kabinet lainnya dan anggota parlemen senior di Istana Elysee hadir.

"Kita perlu terus mengulurkan tangan kepada serikat pekerja," kata seorang peserta pertemuan mengutip perkataan Macron.

Meski demikian, dilaporkan sang presiden masih menolak merevisi undang-undang pensiun. Borne akan mengundang para pemimpin serikat untuk pembicaraan minggu depan pada Senin atau Selasa.

"Tujuannya adalah penarikan undang-undang pensiun," kata pemimpin serikat pekerja sayap kiri Philippe Martinez.

"Tidak adanya tanggapan dari eksekutif telah menyebabkan situasi ketegangan di negara yang sangat mengkhawatirkan kami," tambah serikat pekerja. (*)

Tombol Google News

Tags:

Prancis bentrok lagi bank dibakar