KETIK, JAKARTA – Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas menyebut pihaknya sangat siap menyambut puncak haji. Berbagai fasilitas di Arafah dan Mina sudah disiapkan dengan baik.
Bahkan ia menilai fasilitas di Arafah dan Mina sudah siap 90 persen.
“Arafah saya lihat sudah sangat baik dan sangat siap. Kita minta penambahan toilet tahun lalu, terutama untuk jemaah perempuan dan lansia sudah dipenuhi. Ada kurang lebih 500 toiletnya sudah ditambahkan di Arafah.
Persiapannya sudah 90 persen lah,” ujarnya Menag di Jeddah Arab Saudi, Kamis (22/6/2023).
Selain penambahan kamar mandi, pihaknya juga telah mengganti seluruh AC (air conditioner) di Arafah. AC yang baru tersebut dipastikan akan lebih dingin dari yang sebelumnya.
Sementara di Mina, seluruh lantai yang dulu belum keramik, sekarang sudah keramik. Sehingga dapat menyerap panas lebih banyak.
“Dan saya lihat pendinginnya juga lebih bagus dari tahun lalu, lebih bersih," katanya.
Menurut Menag, tahun lalu itu debunya banyak sekali dan kemarin sudah lebih bersih. Dan toilet juga ditambahkan. Terutama untuk lansia dan kaum difabel bisa mendapatkan akses yang mudah di Mina.
Tak hanya itu, sebelumnya Menag juga berkunjung ke penginapan-penginapan jemaah haji. Ia mendapati banyak jemaah yang senang dengan pelayanan yang diberikan oleh Kemenag. Mendapati hal tersebut, pihaknya bersyukur karena dapat meringankan beban jemaah haji yang harus fokus beribadah.
Selain memperbaiki fasilitas di Arafah dan Mina, penyelenggaraan haji tahun ini, imbuhnya, juga mencetak sejarah baru karena adanya amirul hajj perempuan. Sebelumnya, kendati jemaah haji perempuan lebih banyak daripada laki-laki, namun seluruh amirul hajj laki-laki.
“Alhamdulillah, kita pecah telur. Membuat sejarah baru dengan adanya anggita amirul haji perempuan, mungkin belum representatif karena baru ada tiga. Yaitu Bu Badriyah Fayumi, Bu Alissa Wahid, dan ibu Indah Pertiwi,” sebut Menag.
Pihaknya juga memperbanyak petugas perempuan dibanding tahun lalu. Ia berharap hal ini bisa diteruskan di masa-masa mendatang.
“Kalau saya melihat peta calon jemaah haji masih didominasi perempuan, jadi perempuan harus mendapat perhatian lebih dibandingkan laki-laki tanpa harus mebanding-bandingkan. Tapi perhatian harus diberikan secara proporsional,” tutupnya. (*)