Bekal Menuju Dunia Kerja, Tuna Grahita Komunitas Solitaris Bersosialisasi Melalui Study Tour

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: M. Rifat

27 Juli 2023 09:55 27 Jul 2023 09:55

Thumbnail Bekal Menuju Dunia Kerja, Tuna Grahita Komunitas Solitaris Bersosialisasi Melalui Study Tour Watermark Ketik
Marina Lipesik mendampingi para remaja tuna grahita bersosialisasi, Kamis (27/7/2023). (Foto: M.Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Banyak masyarakat bahkan dunia kerja atau usaha menganggap remeh remaja yang mengalami tuna grahita untuk mendapatkan perkerjaan.

Di tangan Marina Lipesik yang merupakan founder komunitas Solitaris (solidaritas disabilitas Mandiri surabaya) anak-anak tuna grahita ini mendapatkan pendampingan untuk diajar untuk membaca, menulis, mengenal uang, menggunakan gadget dan juga pengembangan kemampuan komunikasi serta sosialnya.

Hal ini tampak ketika para remaja tuna grahita dari Yayasan Cordelia Kartika melakukan Study Tour yg dilaksanakan di Olive Mart, Gunawangsa Lagoon, Kel Kalisari, kec Mulyorejo - Surabaya.

"Bahagia banget saya melihat perkembangan adik-adik ini, sebelumnya untuk berkomunikasi saja sulit, ada yg tidak bisa dan tidak mau berbicara atau melihat orang emosinya tidak terkontrol, ada yang sulit sekali diajari membaca dan menulis, tapi saat ini, mereka bisa bersosialisasi dengan baik, beberapa dari mereka bahkan sudah mulai mahir menggunakan komputer," ujar Marina, Kamis (27/7/2023).

Marina mengatakan studi tour ini sangat berguna bagi anak tuna grahita yang berguna untuk pembangunan sosial. "Ini untuk meningkatkan kepercayaan diri dari remaja ini agar bisa bekerja dan diterima di dunia industri," ucap wanita yang menjadi bacaleg dapil 3 kita surabaya dari Partai Perindo.

Marina mengatakan banyak pihak yang peduli dengan nasib tuna grahita, dengan adanya study tour banyak perusahaan menawarkan magang untuk remaja tuna grahita. "Ada yang memang sudah magang dan bisa bekerja, ini yang menjadi kepuasan tersendiri bagi saya dan teman-teman yang membimbing mereka bisa bersosialisasi dengan baik," ucapnya.

Sementara itu, Andi Fuad Rachmadi yang merupakan Pemilik Yayasan Cordelia Kartika, sekaligus Ketua Komunitas Solitaris menilai membina dan mendidik Disabilitas Remaja, bukan hanya Pendidikan dan Pelatihan di dalam kelas saja. Namun perlu diadakan studi tour agar Disabilitas Remaja dapat merasakan secara langsung dunia kerja yang sebenarnya. "Mulai dari komunikasi dalam dunia kerja, Perilaku dalam dunia kerja, tugas bagian tertentu dalam dunia kerja dan sebagainya," ucapnya.

Andi berharap remaja disabilitas saat terjun ke dunia kerja, maka tidak akan kaget dan akhirnya dapat mengkondisikan pribadi nya pada dunia kerja yang sebenarnya. "Jadi mereka sangat terbantu untuk bersosialisasi dengan masyarakat," ungkapnya.

Sementara itu Laksmi Hapsari pemilik Olive Mart merasa sangat bahagia bisa membantu menyediakan tempat bagi program studi tur dan juga program magang karena bagi dia anak-anak dan orang disabilitas ini adalah sebuah keajaiban, dimana Laksmi merasa mendapat pelajaran mengenai hidup lewat mereka. "Bagaimana pun mereka ini juga manusia, kami dengan senang hati jika anak-anak ini bisa melalui sakit yang diderutanya dengan baik, dan menanggapi kekurangan itu dengan positif," bebernya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Marina Lipesik Tuna Grahita Perindo Jatim caleg