Bahaya Kebanyakan Konsumsi Gula, Timbulkan Berbagai Penyakit

Jurnalis: Moch Khaesar
Editor: Marno

19 Juli 2023 08:00 19 Jul 2023 08:00

Thumbnail Bahaya Kebanyakan Konsumsi Gula, Timbulkan Berbagai Penyakit Watermark Ketik
Ketua Indonesia Asosiasi Ahli Gizi Olahraga (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, DCN., M.Kes., menjelaskan bahaya konsumsi banyak gula, Rabu (19/7/2023). (Foto : M.Khaesar/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Gula menjadi salah satu pemicu terjadi berbagai macam penyakit. Konsumsi gula berlebih berdampak buruk pada kesehatan, terutama jika gula yang dikonsumsi adalah gula tambahan atau gula olahan.

Hal itu diungkapkan Ketua Indonesia Asosiasi Ahli Gizi Olahraga (ISNA), Dr. Rita Ramayulis, DCN., M.Kes.,

Drinya melanjutkan, bahwa menjalani pola makan yang seimbang dan mengurangi konsumsi gula berlebihan akan membantu menjaga kesehatan secara keseluruhan dan mengurangi risiko berbagai masalah kesehatan yang terkait dengan konsumsi gula berlebihan.

“Ada banyak cara dan strategi dalam mengurangi konsumsi gula. Karena mengurangi konsumsi gula merupakan langkah penting untuk menjaga kesehatan dan mencegah berbagai masalah kesehatan. Salah satunya, kita harus memahami jenis makanan dan minuman yang mengandung gula tambahan," jelasnya.

Dia meminta masyarakat membaa label pada kemasan produk dan mrmperhatikan jumlah gula yang tercantum dalam informasi gizi. "Ingatlah bahwa gula memiliki banyak nama, seperti sukrosa, glukosa, fruktosa, sirup jagung, dan sebagainya,” ungkapnya saat memberikan materi Kuliah Pakar Fakultas Kesehatan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) di Auditorium Lantai 9 Tower Unusa Kampus B Jemursari Surabaya, Rabu (19/7/2023).

Perempuan yang juga sebagai Pengurus Persatuan Ahli Gizi Indonesia ini menambahkan, bahwa perlu juga memperhatikan makanan beku dan kaleng, karena banyak makanan beku atau kaleng mengandung gula tambahan. Rita juga berpesan, bahwa sebagai konsumen, harus membaca label dengan cermat dan pilih produk yang mengandung sedikit atau tidak ada gula tambahan.

“Hindari gula tersembunyi, karena beberapa makanan yang terlihat sehat, seperti granola bar, yogurt dengan rasa, atau sereal sari buah, mungkin mengandung banyak gula. Periksa label dan pilih produk dengan kandungan gula yang lebih rendah,” ungkapnya.

Rita menambahkan, strategi berikut yakni harus secara perlahan dalam mengurangi konsumsi gula. Jika sudah terbiasa mengonsumsi banyak gula, mulailah mengurangi konsumsi secara bertahap. Pertama bisa mengurangi takaran gula dalam minuman atau camilan secara perlahan-lahan, hingga terbiasa dengan rasa yang lebih sedikit manis.

“Ingatlah bahwa mengurangi konsumsi gula memerlukan disiplin dan kesabaran. Perubahan kecil dan berkelanjutan dalam pola makan dapat memberikan manfaat besar bagi kesehatan dalam jangka panjang,” ungkapnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Konsumsi Gula Unusa ahli gizi gizi bahaya penyakit