KETIK, MALANG – Jelang pertandingan Arema FC VS Dewa United di Liga 1, Aremania diharapkan tidak terprovokasi dengan adanya vandalisme di Stadion Supriyadi Kota Blitar. Pertandingan Arema FC Vs Dewa United akan digelar di stadion Supriyadi pada 12 Agustus 2024 nanti.
Diketahui, menjelang pertandingan perdana Liga 1 antara Arema FC vs Dewa United, stadion Supriyadi di kota Blitar ada yang membuat coretan bertuliskan: 'Tolak Arema FC di beberapa sudut stadion tersebut.
Dimana Stadion yang berada di tengah Kota Blitar itu merupakan homebase atau kandang Singo Edan selama liga 1 2024-2025.
"Ayo kita bersama-sama kita menciptakan situasi dan kondisi di Blitar aman lancar dan dan Dama," kata Achmad Ghozali, Korlap Aremania, kepada Ketik.co.id, Sabtu (10/8/2024).
Ghozali mengajak seluruh Aremania untuk tetap menjaga Blitar. Karena sudah memperkenankan Arema FC berkandang di Bumi Bung Karno. Ia pun melarang Aremania menyudutkan atau mencurigai pihak tertentu yang melakukan vandalisme tersebut.
Vandalisme yang terjadi di Stadion Supriyadi Kota Blitar jelang pertandingan Arema FC vs Dewa United. (Foto: Net)
"Mari kita dukung Bapak Bapak Kepolisian untuk tetap menjaga kondusifitas," sambungnya. Aremania, lanjut Ghozali harus bersikap dewasa dan simpatik. Salah satunya tidak terprovokasi komentar miring yang ada di media sosial. Menurutnya Aremania harus tetap solid, berjiwa besar dan sabar menahan diri
"Termasuk di media sosial, tetap jangan terprovokasi dan selalu menjaga komentar. Aremania kini sudah berubah, meskipun banyak provokasi, tetap jaga hati jaga diri," jelasnya.
Selanjutnya, Ghozali menyampaikan terima kasih kepada stakeholder di Blitar yang telah mengizinkan Arema FC berkandang di Stadion Supriyadi dalam liga 1 2024- 2025.
Ia berharap Aremania semuanya bisa menjaga situasi dan kondisi yang kondusif saat bertandang ke Kota Blitar. Ditegaskan Ghozali, saat ini Aremania harus naik kelas. Bahwasanya Aremania bangkit dengan lembaran baru.
"Oleh karena itu, kami mengajak Aremania untuk menciptakan kedamaian di semua daerah. Tidak hanya di Jawa Timur, tetapi di seluruh wilayah Indonesia," tegasnya. (*)
