Alokasi Pupuk Subsidi di Jember Naik 2 Kali Lipat, Serapan Masih Rendah

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Mustopa

4 Juni 2024 05:54 4 Jun 2024 05:54

Thumbnail Alokasi Pupuk Subsidi di Jember Naik 2 Kali Lipat, Serapan Masih Rendah Watermark Ketik
Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember, Jupriono (Foto: Fenna/Ketik.co.id)

KETIK, JEMBER – Alokasi pupuk subsidi Kabupaten Jember meningkat dua kali lipat pada tahun 2024. Dengan rincian pupuk urea dari 37.000 ton menjadi 63.248 ton, sedangkan NPK dari 24.257 ton menjadi 51.839 ton.

Namun, penambahan kuota pupuk subsidi di Kabupaten Jember tidak dibarengi dengan peningkatan distribusi kepada petani. Hingga memasuki musim tanam kedua, serapan pupuk subsidi masih rendah, yakni di bawah 30 persen.

“Dari kuota baru, untuk urea baru diserap 8.511 ton atau 29 persen, kemudian untuk NPK ada 10.740 ton atau 22 persen,” ungkap Asisten Perekonomian dan Pembangunan Pemkab Jember, Jupriono, Selasa (4/6/2024).

Padahal, pada bulan Juni diharapkan pupuk subsidi dapat terserap hingga 50 persen.

Rendahnya serapan pupuk subsidi terkendala regulasi distribusi baru, yakni digitalisasi data petani dalam aplikasi yang digunakan kios-kios. Untuk memastikan penerima subsidi tepat sasaran.

Kendala utama banyaknya petani yang tidak masuk dalam data Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok atau RDKK.

“Sehingga, dalam minggu ini Dinas TPHP (Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan) berkomitmen akan menyelesaikan penyesuaian RDKK baik dari dosis per hektar maupun jumlah petaninya,” lanjutnya.

Ketua Asosiasi Petani Pangan Indonesia (APPI) Jawa Timur, Jumantoro membenarkan jika kondisi di lapangan serapan pupuk belum optimal.

“Maka bukan petani cari pupuk, tapi pupuk mencari petani, kan begitu. Karena memang banyak petani yang datanya hilang dan masih banyak petani-petani yang belum masuk (RDKK),” papar Jumantoro.

Menanggapi itu, Account Eksekutif PT Pupuk Indonesia Wilayah Tapal Kuda, Reza Arsadi, menjelaskan bila aplikasi yang digunakan kios itu masih baru diluncurkan. Menurutnya memang perlu pemutakhiran data dan beberapa upgrade server.

“Karena yang menggunakan kan seluruh Indonesia. Ke depan, insyaallah aplikasi ini bisa digunakan dengan fokus penyaluran tepat sasaran ke petani,” tutup Reza.(*)

Tombol Google News

Tags:

serapan pupuk subsidi Jember serapan rendah petani Pupuk Subsidi