Wujudkan Surabaya Kota Ramah Anak, UNICEF Dorong Masifkan Penambahan Fasilitas

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

13 Januari 2023 04:22 13 Jan 2023 04:22

Thumbnail Wujudkan Surabaya Kota Ramah Anak, UNICEF Dorong Masifkan Penambahan Fasilitas Watermark Ketik
Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Kantor UNICEF wilayah Jawa Timur. (Foto: Humas Pemkot Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya berkomitmen memenuhi indikator-indikator sebagai syarat pemenuhan meraih predikat Kota Layak Anak (KLA) tingkat dunia.

Salah satu indikator itu adalah keterlibatan berbagai pihak di luar birokrasi dalam mewujudkan kota yang ramah dan berpihak kepada anak-anak.

Melalui Child Friendly City Initiatives (CFCI), Surabaya perlu memastikan bahwa setiap anak dapat menikmati masa tumbuh kembang mereka untuk bermain, belajar, berteman, bergembira dan berprestasi.

Dalam kesempatan pembahasan Perubahan Perda Perlindungan Anak dengan Komisi D DPRD minggu lalu, Tubagus Arie Rukmantara, Kepala Perwakilan Kantor UNICEF wilayah Jawa Timur, menyampaikan, kota-kota elit dalam jejaring CFCI pun masih mencatat laporan kekerasan dan pelanggaran hukum melibatkan anak.

Arie juga menyebut, bahwa nol kasus bukanlah indikator Surabaya ramah anak. "Hampir mustahil ditekan ke angka nol. Dan bukan itu intinya. Yang paling penting adalah terbangun sistem yang dapat mencegah dan meminimalkan kondisi tidak baik tersebut,” katanya.

Arie Rukmantara menilai untuk mewujudkan kota ramah, nyaman, dan aman perlu adanya investasi yang masif. Hal ini bertujuan untuk mencegah dan mengurangi potensi terjadi kekerasan terhadap anak.

“Dan investasi ini harus dilakukan semua pihak: pemerintah, swasta, media, perguruan tinggi, warga kota,” jelas Arie.

Investasi bersama ini dapat dilakukan dengan memperbanyak fasilitas ramah anak dan sistem pelayanan dna perlindungan bagi anak. Misalnya dengan menambah ruang-ruang kegiatan bagi anak dan remaja, khususnya bagi komunitas miskin kota. Dengan syarat memastikan bahwa pemeliharaan ruang-ruang tersebut harus melibatkan anak dan masyarakat sekitar.

Layanan lain yang dapat diperkuat di tingkat kampung-kampung termasuk edukasi pencegahan perundungan (bullying), pengenalan hak-hak anak, dan layanan psikososial yang melibatkan anak-anak sebaya sebagai konselor sebaya sebagaimana yang telah dilakukan oleh Forum Anak Surabaya.

Dalam menyempurnakan draft bersama DP3APPKB Kota maka dari itu, UNICEF Indonesia lewat perwakilan di Surabaya berkomitmen mendukung pemerintah kota menciptakan Kampung Arek Surabaya yang aman bagi anak dan mencegah kekerasan baik di lingkungan anak maupun di ranah daring (online).

“Berikan panggung kepada anak-anak untuk peduli dan berbagi sesama mereka, berkolaborasi dengan orang dewasa dan pemerintah kota untuk merumuskan kota yang nyaman bagi anak pada hari ini dan tetap layak untuk anak di masa depan. Bersama anak-anak, Kota Surabaya akan dapat merumuskan A Child Friendly City for Every Child. Kota sahabat anak untuk semua anak," harap Arie Rukmantara. (*)

Tombol Google News

Tags:

Surabaya Kota ramah anak UNICEF CFCI KLA