Wow! Omzet Program SMA Dual Track Kaltim Capai Rp350 Juta

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

21 Juli 2024 06:23 21 Jul 2024 06:23

Thumbnail Wow! Omzet Program SMA Dual Track Kaltim Capai Rp350 Juta Watermark Ketik
Para siswi binaan Program SMA Dual Track yang mengikuti keterampilan tata boga (Foto: dok. Dual Track)

KETIK, SURABAYA – Program SMA Dual Track yang dilaksanakan di Kalimantan Timur membuahkan hasil menakjubkan.

Pasalnya, omzet penjualan produk hasil karya siswa dari 21 sekolah se-Kalimantan Timur di triwulan pertama tahun ini tembus hingga Rp350 juta.

Ketua Tim Pelaksana Program SMA Dual Track, Arya Yudhi optimistis angka ini meningkat di triwulan kedua dan mencapai target dalam setahun. Omzet ini nantinya menjadi perputaran modal bagi para siswa untuk mengembangkan usahanya.

“Di triwulan kedua ini kami optimis dapat Rp500 juta. Karena targetnya itu satu miliar dalam setahun di Kalimantan Timur,” beber Arya, Sabtu (20/7/2024).

Angka tersebut adalah hasil karya siswa yang mengikuti 4 keterampilan. Yakni tata boga, tata busana, tata rias, dan multimedia.

Foto Praktik kewirausahaan DT SMA Negeri 2 Bontang, Kalimantan Timur (Foto: dok. Dual Track)Praktik kewirausahaan DT SMA Negeri 2 Bontang, Kalimantan Timur (Foto: dok. Dual Track)

Kepada Ketik.co.id, Arya membeberkan data omzet penjualan produk dual track terbanyak. Dari data tersebut, tata bogalah yang menyumbang omzet paling besar.

Omzetnya mencapai Rp179.187.800 ribu, disusul multimedia Rp98.621.900 ribu, tata busana Rp40.672.000 ribu, dan tata rias atau kecantikan Rp33.160.000 ribu.

Jumlah siswanya pun paling banyak mengikuti tata boga ketimbang keterampilan lainnya. Para siswa biasanya menjual produk tata boga ke koperasi sekolah atau menerima pesanan baik internal atau eksternal.

“Jelas paling banyak dari boga, karena lebih mudah menerapkannya,” pungkasnya.

Dari semua sekolah, pendapatan SMAN 2 Sebulu Kabupaten Kutainegara pecah rekor hingga Rp80 juta mengalahkan sekolah lainnya.

"Itu untuk semua keterampilan, produknya asli dari siswa. Yang paling besar tentunya tata boga, yakni Rp47 juta,” kata Arya.

Dalam program Dual Track, para siswa terbagi dalam satu rombongan belajar (rombel). Jumlahnya sekitar 25-30 siswa.

Dalam satu rombel, mereka membuat 6 kelompok usaha siswa. Per kelompok usaha siswa wajib membuat 1 produk unggulan yang nantinya dijual

"Siswa yang ikut tata busana biasanya menerima orderan seragam, permak baju,dan jilbab. Kalau rias itu biasanya momen wisuda itu kolaborasinya dengan fotografi,”  terangnya

“Parameter mereka berhasil atau tidak itu dari banyak tidaknya pelanggan yang repeat order,” sambung Arya.

Foto SMAN 1 Kongbeng  keterampilan Multimedia raih Desain Mug Terbaik dari Dinas Pemuda & Olahraga Kaltim (Foto: dok. Dual Track)SMAN 1 Kongbeng keterampilan Multimedia raih Desain Mug Terbaik dari Dinas Pemuda & Olahraga Kaltim (Foto: dok. Dual Track)

Soal DT Mart, Arya mengungkap di Kalimantan Timur masih berbentuk koperasi sekolah untuk memasarkan produk Dual Track. 

Namun rencananya tahun ini pihak dinas akan membuat semacam minimarket bernama Dual Track Mart (DT Mart) untuk menjual produk-produk Dual Track para siswa.

“Produk-produk yang dijual produk tahan lama, kedaluarsanya lama, karena di sana beda dengan Jawa,” tutupnya.

Program SMA Dual Track merupakan program pelatihan yang membekali siswa-siswi di Kalimantan Timur untuk mencetak generasi muda berkualitas di bidang usaha dan dunia kerja.

Program yang digagas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) bersama Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kalimantan Timur ini terinspirasi dari Program SMA Double Track yang diselenggarakan di Jawa Timur dengan menyesuaikan kearifan lokal di Kalimantan Timur.

Saat ini, program ini sudah membina lebih dari 2.000 siswa SMA se-Kalimantan Timur dan memiliki 442 produk unggulan hasil karya siswa.(*)

Tombol Google News

Tags:

Program SMA Dual Track Omzet dual track Kalimantan Timur ITS Dinas Pendidikan Kalimantan Timur