Waspada, Kasus DBD di Kota Batu Naik Signifikan

Jurnalis: Sholeh
Editor: Gumilang

23 April 2024 08:35 23 Apr 2024 08:35

Thumbnail Waspada, Kasus DBD di Kota Batu Naik Signifikan Watermark Ketik
Fogging yang dilakukan Dinkes Kota Batu di Kelurahan Temas Kecamatan Batu. (Foto: Dok. Dinkes Kota Batu)

KETIK, BATU – Demam Berdarah masih terus menghantui warga Kota Batu Jawa Timur. Kasus penyakit yang disebabkan oleh gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu terus mengalami kenaikan di Kota Batu. 

Data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Batu menyebutkan sejak Januari 2024 hingga 17 April 2024 tercatat ada 227 kasus Demam Berdarah (DB), 173 kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) dan 11 kasus Dengue Shock Syndrome (DSS). 

"Serta ada kasus dua kematian akibat Demam Berdarah. Dua kematian ini disertai oleh penyakit Komorbid atau sakit bawaan," kata Koordinator Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kota Batu, Susana Indahwati, Selasa (23/4/2024).

Menurut Susana, kenaikan kasus Demam Berdarah mengalami kenaikan tinggi dalam seminggu terakhir. Diuraikannya, dari pendataan terakhir tanggal 10 April 2024 terjadi 207 kasus DB, 158 kasus DBD dan 10 kasus DSS. Kemudian di tanggal 17 April menjadi 227 kasus DB, 173 kasus DBD dan 11 kasus DSS.

"Mungkin faktor cuaca bisa menyebabkan nyamuk berkembang biak. Karena hingga sekarang Kota Batu masih dalam musim hujan," tambahnya.

Susana menyebutkan, ada 2 kematian karena DB tersebut adalah warga Kelurahan Temas, Kecamatan Batu dan Desa Punten, Kecamatan Bumiaji. Untuk mencegah kasus dan kematian akibat DB bertambah, berbagai upaya telah Dinas Kesehatan Kota Batu. 

"Untuk memutus kembang biak nyamuk, kita gencarkan gerakan massal satu kota lewat kerja bhakti setiap minggu selama satu bulan di bulan Maret 2024 lalu,” tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Demam Berdarah Dinas Kesehatan Kota Batu