UB Gandeng Jepang Inisiasi Pusat Penelitan Robotika dan AI

Jurnalis: Sholeh
Editor: Marno

8 Juni 2023 05:24 8 Jun 2023 05:24

Thumbnail UB Gandeng Jepang Inisiasi Pusat Penelitan Robotika dan AI Watermark Ketik
Rektor UB Prof. Widodo, S.Si., M.Si., Ph.D.Med.Sc. bersama President Medical Sciences Waseda University, Prof. Kiyofumi Asai. (Foto: dok. UB)

KETIK, MALANG – Universitas Brawijaya (UB) Malang menjalin kerja sama dengan berbagai perguruan tinggi di Negeri Sakura Jepang. Mereka menginisiasi berdirinya Research Center of Robotik and Artificial Intelligence (AI) atau Pusat Penelitan Robotika dan AI.

Wakil Rektor IV Bidang Perencanaan, Kerja sama, dan Internasionalisasi, Andi Kurniawan, S.Pi.,M.Eng.,D.Sc, mengatakan, kerja sama dilakukan karena perguruan tinggi di Jepang salah satunya Nagoya City University (NCU) menganggap UB mempunyai peran penting.

Selain itu, dalam kerja sama itu dikembangkan program studi terkait Data Science dan Material Science serta berbagai kolaborasi di bidang akademik, riset dan inovasi.

Dengan kerja sama ini, diharapkan bisa saling memberikan manfaat antar kedua perguruan tinggi.

"Kami bekerja sama dengan perguruan tinggi yang benar-benar menganggap UB sebagai mitra penting. Sehingga collaboration for growing together bisa dilakukan," kata Andi Kurniawan, Kamis (8/6/2023).

Dalam bidang Artificial Intelligence rencananya akan diimplikasikan pada riset-riset dalam bidang ilmu hayati terutama yang terkait dengan medical plant atau tanaman herbal.

Dosen Fakultas Ilmu Komputer (FILKOM) UB Novanto Yudistira, Dr.Eng.,S.Kom.,M.Sc menambahkan kalau ke depannya implementasi AI akan dilakukan untuk big data pada tataran molekul tanaman-tanaman herbal. 

Sehingga, ia harapkan, UB melalui kecanggihan AI bisa mengeksplorasi 7.000 tanaman herbal yang bermanfaat di bidang kesehatan.

"Pada kunjungan ke NCU, Rektor UB juga melakukan presentasi penelitian yang berjudul Bioinformatic and Holistic Paradigm of the Complexity of Indonesia Traditional Medicine for Promoting Human Health yang membicarakan keaneragaman hayati Indonesia untuk membuka peluang dalam mengembangkan penelitian mengenai obat tradisional. Akan tetapi, satu hal yang harus dicari solusinya adalah mengenai standarisasi keamanan produk tersebut," kata Yudis.

Sementara, pada bidang robotika, UB dengan Waseda University Jepang akan bekerja sama dalam pembuatan robot humanoid yaitu King of Brawijaya.

Kerja sama dengan Waseda University telah terjalin sejak tahun 2019. UB memilih Waseda University karena termasuk perguruan tinggi terbaik di dunia peringkat 200 versi QS Star.

Disamping itu, beberapa profesor di Waseda University seperti Prof Shuji Hashimoto (salah satu tim pembuat robot gundam) dan Prof Pitoyo Hartono (diaspora Indonesia menjadi profesor di Jepang) telah banyak melakukan hubungan kerja sama dengan menjadi dosen tamu atau dosen pembimbing di FILKOM.

Selain riset atau penelitian, output dari kerja sama yang dilakukan juga akan diarahkan untuk melakukan publikasi di jurnal internasional bereputasi dan mendorong jurnal-jurnal di UB untuk menjadi jurnal bereputasi. 

"Harapannya kita bisa mempelajari dan melakukan inovasi dari penelitian dari profesor-profesor yang kita temui. Khusus untuk Waseda University dan Chukyo University mereka adalah ahli-ahli utama yang terlibat langsung dalam projek pembuatan robot gundam," kata Novanto.

"Kita mendorong kolaborasi yang dilakukan UB dapat terjalan dengan perguruan tinggi terkemuka di dunia terutama dengan perguruan tinggi dengan peringkat 100 QS yang juga merupakan bagian dari IKU UB," ujarnya.

Sebelumnya, UB juga menjalin kerja sama dengan perguruan tinggi lainnya di Jepang, seperti Nagoya University, Chukyo University, Keio University dan Waseda University. Kerja sama ini merupakan tindak lanjut kerja sama yang telah dilakukan sebelumnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

UB Universitas Brawijaya