Suko Widodo: Kepolisian Telah Melewati Titik Kritis

Jurnalis: M. Rifat
Editor: Marno

30 Maret 2023 09:08 30 Mar 2023 09:08

Thumbnail Suko Widodo: Kepolisian Telah Melewati Titik Kritis Watermark Ketik
Pakar Komunikasi Unair Suko Widodo. (Foto: Unair.ac.id)

KETIK, SURABAYA – Meningkatnya kembali tingkat kepercayaan publik terhadap Institusi Polri, membuat berbagai elemen masyarakat memberikan apresiasi serta dukungan kepada Institusi Tribrata ini.

Salah satunya Pakar Komunikasi kawakan Universitas Airlangga Surabaya, Dr. Suko Widodo. Menurut pria yang akrab disapa Cak Suko ini, kepemimpinan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mampu membawa Polri melewati titik kritis.

Sehingga melahirkan impression yang cukup bagus. Apalagi di tengah netizen yang sekarang menjadi juri dalam semua aktivitas.

“Kepolisisan telah melewati titik kritis. Di mana pada  Juni-September tahun lalu nilainya masih 60, dan sekarang nilainya 70,8 persen. Capaian ini tentu membanggakan, tapi perlu dicatat, bahwa tidak cukup berhenti di situ. Karena kalau fungsinya sebagai pengayom msyarakat, maka yang harus  dilakukan lebih dari itu," ucapnya saat ditemui di Kampus Universitas Airlangga Surabaya, Selasa (28/3/2023).

Menurut Pegiat Multi Media Jawa Timur ini, ke depan akan banyak distruksi. Maka keberhasilan Polri sekarang harus terus dipacu, sehingga yang berkualitas bukan hanya sumber daya manusianya, tapi juga manajemen pelayanan kepada publik.

“Misalanya sekarang ini, semua serba digital. Maka polisi harus lebih cepat dari para penjahat. Memang cukup besar dana yang disediakan untuk teknologi digital itu. Dan disitulah sebenarnya tantangan ke depan Pak Listyo Sigit bersama jajarannnya, yang  harus melakukan apa yang tahun 80 an dalam buku disebut dengan 'data driven decision', Jadi base on data itu pada tahun 80 an sudah dikenalkan," jelas Suko.

Dia menambahkan, jika mulai sekarang hal itu secara konsisiten dilakukan, maka polisi akan dimudahkan kinerjanya menghadapi perubahan-perubahan tantangan ke depan.

Pria yang piawai di bidang Komunikasi Politik ini melanjutkan, kelebihan polisi sekarang, ketika semua lembaga terlalu sibuk ‘berpromotif', sejak  September menuju Maret tahun ini,  Kepolisian lebih mengedepankan pendekatan strategi komunikatif. Yaitu sebuah strategi yang mau mendengarkan kliennya, mau mendengar audience, dan mengabsorbsi.

Dari situ data diambil, baru kemudian bertindak. Jadi tidak bertindak dalam pikirannya, tapi memahami dulu dan melakukan. Itulah polisi yang mengayomi rakyatnya. “Jadi, memahami mereka dan kemudian baru mengabsorbsi, menganalisis dan mengaplikasikan Presisi. Selamat untuk Polri," tegasnya.

Meningkatnya kembali kepercayaan publik kepada Kepolisian Republik Indonesia (Polri) berdasarkan survei yang dilakukan Indikator Politik Indonesia. Indikator Politik Indonesia merilis hasil survei tingkat kepercayaan terhadap Polri pada periode Februari-Maret 2023 meningkat dan berada di angka 70,8 persen.

Diketahui, survei Indikator Politik Indonesia terhadap Polri dilakukan pada 9-16 Februari 2023 dengan jumlah sampel 1.220 orang. Pengambilan sampel dilakukan menyeluruh di semua provinsi dan terdistribusikan secara proporsional dengan sistem random sampling. Adapun jumlah responden mencapai 1.200 dengan margin of error lebih kurang 2,9 persen dengan tingkat kepercayaan mencapai 95 persen.(*)

Tombol Google News

Tags:

Suko Widodo Unair Polri Kepercayaan Publik