Sikapi Polemik Warung Madura, Ketua Kadin Surabaya Buka Suara

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Gumilang

14 Mei 2024 07:30 14 Mei 2024 07:30

Thumbnail Sikapi Polemik Warung Madura, Ketua Kadin Surabaya Buka Suara Watermark Ketik
Ketua Kadin Surabaya H.M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti. (Foto: Kadin Surabaya)

KETIK, SURABAYA – Ketua Kadin Surabaya H.M. Ali Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti akhirnya buka suara terkait polemik persaingan bisnis antara warung Madura dengan toko modern. Menurutnya terdapat perbedaan segmentasi antara warung Madura dan toko modern.

Terlebih warung Madura memiliki sebuah inovasi untuk membuat diferensiasi yang dilakukan oleh pelaku usaha setempat. Warung Madura sendiri merupakan toko serba ada yang buka 24 jam.

"Warung Madura itu sebenarnya toko serba ada. Dan strategi diferensiasinya adalah bahwa warung Madura itu buka 24 jam. Dan sah-sah saja warung Madura buka 24 jam sepanjang tidak ada aturan yang melarang," jelas Affandi di Surabaya, Senin (13/5/2024).

Lebih lanjut, Mantan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Jawa Timur menambahkan jika warung Madura berperan penting dalam pergerakan ekonomi di Indonesia, Khususnya Surabaya.

Sebagai kota besar, aktivitas masyarakat Surabaya tidak hanya terbatas pada siang hari, tetapi juga malam hari. Oleh sebab itu keberadaan warung Madura sangat penting untuk menyediakan beragam kebutuhan masyarakat dengan harga yang murah dan bisa didapatkan kapanpun.

"Ada banyak warga yang merasa terbantu dengan adanya warung Madura. Dan warung Madura sendiri, the riil economy dagang, di situ sangat membantu perputaran uang di kota Surabaya," tambahnya.

Selain menyediakan beragam kebutuhan, warung Madura juga bisa membuka lapangan kerja bagi masyarakat. Bisa dibayangkan, berapa banyak tenaga kerja yang bisa dipekerjakan jika satu warung Madura butuh 2-3 tenaga kerja. 

"Dengan kebutuhan 2-3 orang per toko, kalo dikali banyaknya warung Madura bisa dibayangkan berapa tenaga kerja yang terserap. Ini juga bisa mengurangi pengangguran," paparnya.

Apalagi warung Madura sebenarnya bukan hanya milik orang Madura, tetapi ada banyak suku di Indonesia yang juga mengembangkan toko Madura. Toko Madura menjadi semacam "brand mark" untuk toko serba ada yang buka 24 jam. 

"Warung Madura hanya sebutan saja. Saya pernah menemukan ada orang Bugis buka warung Madura. Yang penting toko Madura itu terkenal buka 24 jam," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Warung Madura Ekonomi Toko Modern KADIN Surabaya Affandi La Nyalla Mahmud Mattalitti Bisnis Lapangan Kerja toko serba ada