Sepanjang Februari Sektor Keuangan Nasional Masih Terpantau Positif

Jurnalis: Husni Habib
Editor: M. Rifat

4 Maret 2024 15:15 4 Mar 2024 15:15

Thumbnail Sepanjang Februari Sektor Keuangan Nasional Masih Terpantau Positif Watermark Ketik
Konferensi pers asesmen sektor jasa keuangan dan kebijakan OJK. (Foto: Dok. OJK)

KETIK, JAKARTA – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menilai sepanjang Februari 2024 sektor jasa keuangan nasional tetap terjaga. Itu terjadi berkat dukungan permodalan yang kuat dengan likuiditas stabil dan profil risiko yang positif.

Lebih lanjut, saat ini kinerja perekonomian global secara umum membaik, dengan tekanan yang cenderung stabil meskipun masih perlu dicermati perkembangan geopolitik global ke depan.

Kepala Departemen Literasi, Inklusi Keuangan dan Komunikasi OJK Aman Santosa mengatakan, capaian inflasi di Amerika Serikat (AS) yang cenderung sticky di tengah pertumbuhan ekonomi yang solid, mendorong meningkatnya perkiraan no landing (sesuai pra-pandemi).

"Dengan perkembangan tersebut, pasar kembali melakukan kalibrasi atas kemungkinan mundurnya pemangkasan Fed Fund Rate (FFR) dengan besaran yang juga berkurang," jelasnya pada konferensi pers asesmen sektor jasa keuangan dan kebijakan OJK, Senin (4/4/2024).

Sementara itu, di Eropa, ekonomi Jerman dan Inggris mengalami kontraksi dan mulai memasuki resesi. Inflasi cenderung turun mendekati target bank sentral sehingga mendorong Bank of England (BoE) dan European Central Bank (ECB) menjadi less hawkish dan membuka peluang untuk penurunan suku bunga yang lebih cepat.

Di Tiongkok, perkembangan terkini menunjukkan perekonomian berada di bawah rata-rata historis. Tekanan di pasar keuangan juga terpantau meningkat.

"Ke depan, ketidakpastian atas pemulihan ekonomi Tiongkok diprediksi cukup tinggi di tengah menguatnya kembali potensi terjadinya perang dagang," tambahnya.

Dari sisi domestik, PDB Q4-23 mampu tumbuh sebesar 5,04 persen yoy (Q3-2023: 4,94 persen yoy), didorong oleh naiknya pengeluaran konsumsi lembaga nonprofit yang melayani rumah tangga (LNPRT) dan belanja investasi pemerintah terkait pembangunan Ibu Kota Negara.

"Secara tahunan pertumbuhan ekonomi membukukan pertumbuhan sebesar 5,05 persen yoy di 2023," pungkasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

OJK Sektor Keuangan Asesmen sektor jasa keuangan konferensi pers Inflasi Ekonomi inklusi