Sempat Direbut Anies, Fahri Hamzah Yakin Prabowo Gibran Menang di DKI, Jabar dan Banten

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

7 Desember 2023 13:30 7 Des 2023 13:30

Thumbnail Sempat Direbut Anies, Fahri Hamzah Yakin Prabowo Gibran Menang di DKI, Jabar dan Banten Watermark Ketik
Wakil Ketua Umum Partai Gelora Indonesia Fahri Hamzah. (Foto: Humas Partai Gelora)

KETIK, JAKARTA – Wakil Ketua Umum Partai Gelombang Rakyat (Gelora) Indonesia Fahri Hamzah menegaskan, DKI Jakarta, Jawa Barat (Jabar) dan Banten merupakan basis elektoral calon presiden (capres) Prabowo Subianto di pemilihan presiden (Pilpres) 2024.

"Jakarta, Banten dan Jawa Barat ini adalah basis elektoralnya Pak Prabowo. Wilayah yang cukup besar ini merupakan basis tradisionalnya Pak Prabowo," kata Fahri Hamzah, Rabu (6/12/2023) sore.

Menurut Fahri, basis suara tradisional yang telah dibina Prabowo dalam dua Pilpres lalu itu, sempat direbut oleh Anies Baswedan, capres yang didukung Koalisi Perubahan. Namun, perlahan-lahan suara tersebut, bisa direbut kembali oleh Prabowo.

"Basis suara Pak Prabowo sempat dikuasai capres nomor 1, bahkan kita ditaruh di nomor 3 dari hasil survei-survei. Tapi, alhamdulillah ada tren yang  bagus, basis suara pak Prabowo sudah kembali sekarang," katanya.

Fahri juga optimistis suara Prabowo di DKI Jakarta, Jabar dan Banten akan terus mengalami peningkatan yang signifikan. Capres yang didukung partai politik Koalisi Indonesia Maju ini juga akan mendapatkan tambahan suara dari pendukung Presiden Joko Widodo (Jokowi).

"Basis massa di tiga wilayah ini dipenuhi basis massa rasional. Mereka sangat moderat, mendukung keputusan Pak Prabowo dan Pak Jokowi melakukan rekonsiliasi. Pak Prabowo ini adalah jalan tengah untuk menghentikan konflik-konflik politik aliran yang terjadi di masa lalu," katanya.

Wakil Ketua DPR Periode 2014-2019 ini mengatakan, semua pihak sudah menyadari bahwa polarisasi politik dan pembelahan di masyarakat yang terjadi di dua Pilpres lalu, tidak perlu terjadi lagi di Pilpres 2024.

"Konflik-konflik yang selama ini menciptakan kekecewaan-kecewaan yang ekstrem di beberapa kalangan harus diakhiri. Bangsa ini harus bersatu, umat harus bersatu mencari kepemimpinan yang terbaik," ujarnya.

Fahri berharap semua pihak harus bersatu mendukung capres yang mengerti persoalan bangsa. Tidak boleh  mendukung capres yang hanya didasarkan untuk melampiaskan kemarahan saja. Padahal capres tersebut, tidak mengerti apa-apa mengenai persoalan bangsa dan negara saat ini.

"Kita yakin betul masyarakat Jakarta, Jabar dan Banten mendukung Pak Prabowo. Apalagi bersatunya Pak Prabowo dan Pak Jokowi juga akan memberikan suara yang besar kepada pasangan Prabowo-Gibran.  Dugaan saya Pak Prabowo tetap akan menang di Jakarta, Jabar dan Banten di Pemilu akan datang," pungkasnya.

Sementara itu, Direktur Eksekutif Lembaga Survei Indonesia Djayadi Hanan mengungkapkan, ada kecenderungan pasangan nomor urut 2 Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengalami kenaikan elektabilitas secara signifikan.

Sedangkan pasangan nomor urut 3 Ganjar Pranowo-Mahfuz MD mengalami penurunan, dan pasangan nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar mengalami kenaikan, tetapi tidak signifikan.

"Pasangan nomor 2 cenderung naik terus, pasangan nomor 3 kita lihat turun, dan pasangan nomor 2 naik, tapi tidak signifikan. Kita melihat kompetisi di DKI, Jawa Barat dan Banten ini sementara yang lebih unggul Prabowo, disusul Anies, baru Ganjar," kata Djayadi.

Di Jabar, kata Djayadi, para analis politik membagi pemilih dalam beberapa wilayah seperti Bandung Raya, Priangan Barat, Priangan Timur, Karangawan, Cirebonan dan Megapolitan.

"Pak Prabowo cenderung lebih unggul di Bandung Raya,  Priangan Barat, Priangan Timur dan Karawangan. Anies cenderung didukung di Megapolitan seperti Bekasi dan Depok, sementara Ganjar unggul di Cirebonan seperti Indramayu dan Pangandaran," katanya.

Namun, dia mengingatkan, bahwa basis pemilih antara Prabowo dan Anies saling beririsan, sehingga keduanya bisa saling membagi pemilih. Selain itu, pemilih Ganjar di Cirebonan saat ini mulai beralih ke Prabowo, karena ada peran Gibran sebagai representasi dari Presiden Jokowi.

"Jadi di Jawa Barat sebenarnya pertarungan sengit tidak hanya terjadi antara Prabowo-Anies saja, tetapi juga Prabowo-Ganjar. Tapi dari kompetisi ini, Pak Prabowo menunjukkan masih lebih unggul," katanya.

Terkait kompetisi di Jakarta, Djayadi mengatakan, kompetisi berdasarkan pada etnis atau suku, yakni Jawa, Sunda, Betawi dan Minang. Dimana etnis Jawa cenderung mendukung Ganjar, etnis Sunda mendukung Prabowo, serta Betawi dan Minang mendukung Anies.

"Tetapi dengan masuknya Pak Jokowi ke kubunya Pak Prabowo, ada kecenderungan suara pemilih Jawa sebagian besar ke Pak Prabowo. Kalau di kalangan pemilih Betawi dan Minang, meski unggul Anies, tapi bedanya tipis-tipis saja ke Pak Prabowo," katanya.

Terakhir pertarungan di Banten, kata Djayadi, akan terjadi antara Prabowo-Anies. Suara Menteri Pertahanan itu dalam dua Pilpres cukup kuat.

Sedangkan Anies yang memiliki segmen pemilih yang beririsan dengan pemilih Prabowo, mencoba mengambil ceruk yang sama.

"Tetapi saya kira pertarungan di DKI, Jawa Barat dan Banten ini akan dimenangkan Pak Prabowo, karena beliau mengambil posisi di tengah. Bisa ke kanan, bisa ke kiri, kanan-kiri oke. Inilah keuntungan Pak Prabowo di tengah, tapi resikonya dia diserang terus," katanya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Fahri Hamzah Prabowo Subianto Anies Baswedan pilpres2024 pemilu2024