KETIK, LOMBOK TENGAH – Kepastian pembalap Indonesia Mario Aji promosi ke kelas Moto2 bersama Honda Team Asia (HTA) membuat rider asal Magetan Jawa Timur itu makin menajamkan catatan sebagai pembalap tanah air tersukses di pentas balap motor tertinggi dunia yakni grand prix (Moto3, Moto2, MotoGP).
Dari catatan statistik, Mario Aji yang saat ini menjalani tahun kedua (2022 dan 2023) di Moto3 sudah menjalani race 35 kali di pentas grand prix dengan raihan 9 poin sepanjang karir.
Raihan itu sudah membuatnya menjadi pembalap Indonesia dengan koleksi poin terbanyak di pentas grand prix dalam sejarah.
Catatan itu membuat Mario Aji telah mengungguli rider-rider Indonesia lain yang juga pernah tampil di grand prix seperti Doni Tata Pradita, Rafid Topan Sucipto, Dimas Ekky Pratama, Gerry Salim, dan Andi 'Gilang' Farid Izdihar.
Doni Tata yang merupakan pembalap Indonesia pertama yang menembus grand prix juga mengoleksi 35 race. Namun, raihan poinnya sepanjang karir adalah 2.
Andi Gilang menyusul dengan mengoleksi 34 race. Sementara Rafid Topan mengumpulkan 19 race kemudian Dimas Ekky 14 race.
Jika dilihat khusus dari raihan poin, Andi Gilang paling mendekati poin Mario Aji dengan koleksi 4 poin. Disusul Doni Tata dengan dua poin.
Sementara Rafid Topan, Dimas Ekky, dan Gerry Salim belum meraih poin sama sekali saat tampil di grand prix.
Dengan Moto3 yang masih berjalan musim ini, ditambah garansi kursi Moto2 musim depan, kans Mario Aji mencetak dan mempertajam rekor-rekor lain terbuka sangat lebar.
Apalagi, sejak musim pertama menjejakkan kaki di grand prix Moto3 tahun lalu, pembalap 19 tahun itu sudah bertekad bahwa tujuan utamanya adalah ingin menembus kelas para raja yakni MotoGP. (*)
