Ratusan Warga Kota Batu Berebut Berkah Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan

Jurnalis: Sholeh
Editor: Gumilang

17 April 2024 13:40 17 Apr 2024 13:40

Thumbnail Ratusan Warga Kota Batu Berebut Berkah Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Watermark Ketik
Ratusan Warga berebut berkah ketupat dalam Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Batu Jawa Timur, Rabu (17/4/2024). (Foto: Sholeh/ketik.co.id)

KETIK, BATU – Ratusan Warga berebut berkah ketupat dalam Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Kota Batu di Alun Alun Kota Batu Jawa Timur, Rabu (17/4/2024) sore.

Nampak, warga Kota Batu dan wisatawan tumpah ruah menyaksikan Grebeg Kupat tersebut. Grebeg Ketupat Tumpeng Syawalan diawali dari rumah Dinas Wali Kota Batu di jalan Panglima Sudirman. Kemudian tumpeng ketupat tersebut diarak menuju Alun Alun Kota Batu yang berjarak 2 KM dari Rumah Dinas Wali Kota Batu.

Tidak hanya tumpeng ketupat, arak arakan tersebut juga diiringi dengan tumpeng hasil bumi. Seperti sayur sayuran dan buah-buahan hasil bumi Kota Batu.

"Alhamdulillah, dihari ketujuh lebaran Idul Fitri kita bisa menggelar event ini. Grebeg Ketupat Tumpeng Syawalan Ini adalah event pertama," kata Arief As Siddiq, Kepala Dinas Pariwisata Kota Kota.

Foto Arak arakan Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Batu Jawa Timur, Rabu (17/4/2024). (Foto: Sholeh/ketik.co.id)Arak arakan Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan yang digelar oleh Dinas Pariwisata Kota Batu Jawa Timur, Rabu (17/4/2024). (Foto: Sholeh/ketik.co.id)

Satu grup seni Hadroh dan beberapa grup marching band juga turut mengiringi arak arakan tersebut. Tak ayal, arak arakan itu menyedot perhatian masyarakat dan pengendara sepanjang jalan Panglima Sudirman hingga Alun Alun Kota Batu. 

Sesampainya di Alun Alun Kota Batu, prosesi Grebeg Ketupat kemudian berlangsung dengan diawali sambutan dari Kepala Dinas Pariwisata dan Sekretaris Daerah Kota Batu. Puncaknya, kemudian sesepuh Kota Batu memanjatkan doa dengan menggunakan Bahasa Jawa atau ujub.

"Ini adalah upaya kita untuk tetap melestarikan kupatan. Supaya generasi mendatang tetap bisa menghidupkan budaya dan tradisi kupat ini," tambah Arief.

Arief mengutarakan, Grebeg Ketupat Tumpeng Syawalan tersebut juga diharapkan sebagai pengikat kebersamaan antar pemerintah dan masyarakat. Menurutnya, Kupatan adalah tradisi luhur dari para wali songo agar bisa menjadikan momen lebaran sebagai ajang memaafkan dan juga saling memberi.

"Tentunya kita ingin meningkatkan tali persaudaraan melalui event ini dengan saling memberi saling memaafkan," tegasnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Kota Batu Grebeg Kupat Tumpeng Syawalan Idul Fitri Pemkot Batu Dinas Pariwisata Kota Batu