KETIK, SURABAYA – Ngopi di atas nisan atau bahkan ditemani oleh setan tidak pernah terbayangkan. Duduk bersila di atas tikar, di tengah suasana pemakaman dan pohon bambu. Tidak hanya itu saat mengopi akan ditemani oleh keluarga setan mulai kuntilanak, pocong, atau setan yang duduk di kursi goyang, sumur tua dan juga keranda hal ini membuat bulu kuduk berdiri.
Di bawah lampu remang-remang tertata meja-meja yang menyerupai makam. Kemudian pohon bambu yang ada di halaman dipajang sebuah pocong, lalu ada keranda di atas atap. Penampakan kuntilanak berkain merah menyambut di atas pintu masuk warung dan banyak lagi.
Pintu masuk warkop sudah disambut setan kuntilanak yang bikin bulu kuduk berdiri, Senin (19/6/2023). (Foto : M.Khaesar/Ketik.co.id)
Suasana itu didapat di Warung Kopi (Warkop) Ketan (Keluarga Setan) di Jalan Gadung, Surabaya. Warung dengan nuansa horor itu merupakan inovasi dan kreativitas dari kedua pemuda Minor Al Asr dan Dio Bagus. Meskipun kuliner dengan spot jatung, namun banyak masyarakat yang memilih kopi di tempat tersebut.
"Ini konsep kedua kami, sebelumnya membuat industrial tapi saat pandemi kolaps. Saat Mas Dio senang dengan hal horor maka tercetuslah konsep membuat ini yang sudah berjalan 1,5 tahun," ungkap Minor Al Asr sebagai kepala Produksi Warkop Ketan, Senin (19/6/2023).
Membawa konsep mirip dengan area pemakaman yang membuat orang awam bisa merinding saat memilih ngopi di warung ini. Hal ini dilakukan agar warung tersebut memiliki ciri khas yang berbeda dari warung lainnya. "Karena memang warkop dengan konsep biasa itu sudah banyak jadi dengan konsep ini membuat masyarakat bisa merasakan sensasi berbeda," beber Minor.
Dengan ciri khas itu, saat awal dibuka warkop ini diserbu banyak orang tak hanya dari Surabaya saja tapi ada dari luar kota.
Saking ramainya di awal buka dulu, aku Minor, masih sampai harus menerapkan sistem waiting list. "Karena senang mistis tapi iseng aja memberi sentuhan unsur horor. Kami tidak menyangka sampai sebanyak itu bahkan waiting list dan sempat menambah karyawan," beber Minor.
Karena itu, beberapa pengunjung dari luar kota banyak memanfaatkan saat ngopi untuk berfoto-foto di tengah suasana horor yang ditawarkan. Selain itu, setiap weekend pengunjung akan dihibur dengan live musik akustik.
Tak kalah dari suasananya, menu-menu yang ditawarkan pun diberikan nama yang berbau horor. Misalnya, Ketan Lawang Sewu itu ketan rasa coklat keju, Ketan Goa Jepang itu ketan original, Ketan Pantai Selatan adalah ketan green tea, Ketan Goa Belanda adalah ketan coklat, Kuku Pocong itu jamur krispi, lalu Lidah Kuntilanak adalah tahu krispi dan masih banyak lagi.
Untuk minuman, seperti warkop pada umumnya hanya menjual seperti kopi instan atau kopi racik, lalu berbagai es. "Kenapa kok ketan karena jarang ada yang jual ketan di Surabaya. Ketan ini resep tradisional," aku Dio selaku pemilik.
Untuk hargai, tak perlu khawatir dengan konsep yang unik tersebut. Semua menu yang ditawarkan harganya cukup miring. Mulai dari Rp5 ribu hingga Rp20 ribu sudah bisa menikmati menu mulai minuman dan makanan.
Salah satu pengunjung Ahmad Safii mengaku penasaran dengan konsep warkop horor. Dengan konsep itu membuat dirinya ingin merasakan ngopi sambil ditemani setan. "Saya dari Jombang untuk bisa merasakan sensasi atau pengalaman baru. Selain itu menu makanannya banyak dan enak," ucapnya.
Konsumen lainnya, Sariati warga Gubeng, Surabaya mengaku sempat merinding saat kali pertam ngopi di Warung Ketan. "Awal datang sudah keliatan setannya jadi sempat takut, pas sudah didalam malah lebih horor," pungkasnya. (*)
