Program Digital Skills Wujudkan Mimpi Naufal dan Mutiara di Bidang Digital

Jurnalis: Siti Fatimah
Editor: Mustopa

19 Juli 2024 07:31 19 Jul 2024 07:31

Thumbnail Program Digital Skills Wujudkan Mimpi Naufal dan Mutiara di Bidang Digital Watermark Ketik
Mutiara dan Naufal sedang berpose di depan gedung SKB Kota Surabaya (Foto: Fatimah/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Menjadi ahli bidang digital di usia muda bukanlah hal mustahil. Hadirnya Program Digital Skills membantu generasi muda wujudkan mimpinya, termasuk Mutiara Elok Pertiwi dan Naufal Abdul Razaq Julian. 
 
Keduanya adalah siswa Sanggar Kegiatan Belajar (SKB) Kota Surabaya yang menyabet Juara Terbaik 2 di pagelaran Demo Day Digital Skills Programme 2023, tanggal 26-29 Februari lalu.

Website Jasa Kebersihan

Mereka berhasil meluncurkan website Sanggar Cleaning Scene. Aplikasi jasa cleaning service yang membantu bersihkan rumah, kost, kantor, apartement, café, dan tempat lainnya.

Aplikasi ini menjadi solusi atas permasalahan kebersihan sekitar. Di saat orang-orang sibuk beraktivitas sampai tidak sempat membersihkan tempat tinggalnya.

"Waktu itu terinspirasi dari tetangga saya. Kok mereka kerja terus rumahnya berantakan, apa nggak ada yang bersihin, akhirnya kami buat jasa ini," ungkap Naufal pada Ketik.co.id saat ditemui di Gedung SKB Kota Surabaya, Kamis (18/7/2024).

Dalam aplikasi itu, ada 3 jenis jasa yang ditawarkan. Daily Cleaning yang membantu pekerjaan harian seperti merapikan tempat tidur, membersihkan debu, menyapu hingga membersihkan kamar mandi.

Ada General Cleaning yang cocok untuk area baru direnovasi atau pindahan. Jenis jasa ini membantu klien membersihkan rumah secara menyeluruh setiap 6 bulan sekali. 

Lalu ironing, yakni jasa melipat dan menyetrika sebanyak 8-10 baju per jam. Di sini klien tidak perlu repot-repot menyediakan alat setrika lengkap, karena sudah disediakan beserta pewanginya.

“Ini masih bentuk website, sedang proses peningkatan keterampilan. Jadi masih belum lauching,” katanya.

Foto Robby Heriaji (paling kiri), Naufal (tengah kiri), dan Mutiara ketika jadi juara terbaik 2 di Bidang Aplikasi Website Program Digital Skills (Foto: dok. Mutiara)Robby Heriaji (paling kiri), Naufal (tengah kiri), dan Mutiara ketika jadi juara terbaik 2 di Bidang Aplikasi Website Program Digital Skills (Foto: dok. Mutiara)

Pengalaman Pertama

Kepada Ketik.co.id, Mutiara bercerita website inilah yang mengantarkan mereka menjadi juara terbaik mengalahkan 20 SMA se-Jawa Timur.

Prestasi ini sangat membanggakan. Sebab ini pertama kalinya Mutiara dan Naufal membuat website dan menjadi juara di bidang digital. 

"Kesulitan tentu ada, memahami materinya itu butuh waktu hampir seminggu baru mengerti. Tapi setelah belajar lagi, akhirnya bisa bikin websitenya dari nol,” ungkap gadis 16 tahun itu.

Karena kesulitan, ia dan Naufal sempat telat mengumpulkan tugas Digital Skills. Namun setelah berkali-kali berusaha, mereka akhirnya bisa menyelesaikan. 

“Yang paling susah itu pengaturan settingannya. Jadi gambar dimasukkan dalam website,” terang Naufal terlihat mengingat-ingat bagian sulit pembuatan website. 

Sama halnya Robby Heriaji. Sebagai pembimbing program, ia mengaku mengalami hal sama. 

Guru olahraga ini belajar dari awal cara membuat website di Program Digital Skills. Ia sempat mengalami kesulitan, terlebih saat mencari cara efektif pembuatan website.

“Kami belajar bareng sama anak-anak, nggak ngajarin nggak diajarin. Kalau pertama kali larinya harus lebih cepet biar nggak ketinggalan,” terang Robby.

Di program ini, ia juga mendapat arahan dan masukan dari pakar digital ITS sehingga sangat membantu menyelesaikan kesulitannya.

Wujudkan Mimpi

Mutiara bercerita prestasi ini merupakan mimpinya sejak lama. Sejak SD kelas 3, ia bermimpi bisa membawa nama sekolah jadi juara.

“Wishlistku akhirnya tercapai. Bisa bawa nama sekolah jadi juara dan membanggakan orang tua," ungkap gadis berkacamata ini.

Ia berharap dengan prestasi ini masyarakat sekitar tidak lagi memandang rendah SKB. Sebab apa yang diraihnya bersama Naufal menjadi bukti murid SKB itu bisa berprestasi dan membanggakan.

Begitu juga Naufal. Adanya Program Digital Skills ini sangat membantunya mencapai impiannya.

"Sebelumnya sudah tertarik sama dunia digital, karena nggak mau tertinggal. Jadi program ini sangat membantu buat mengantarkan aku ke tujuanku," pungkas siswa 17 tahun itu.

Penting diketahui, SKB adalah sekolah non formal di bawah Dinas Pendidikan Jawa Timur. Sekolah yang berlokasi di Kecamatan Kenjeran ini memberi kesempatan bagi anak-anak dari keluarga tidak mampu dan putus sekolah untuk melanjutkan pendidikan secara gratis. 

Ini tahun kedua SKB Kota Surabaya mengikuti Program Digital Skills. Program yang digagas Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), Unicef Indonesia, dan Dinas Pendidikan Jawa Timur untuk memberikan keterampilan digital pada siswa-siswi SMA se-Jawa Timur. 

Dengan harapan, mereka bisa memiliki kemampuan digital yang siap bersaing untuk mengurangi angka pengangguran di Jawa Timur.(*)

Tombol Google News

Tags:

SKB Kota Surabaya Program Digital Skills ITS UNICEF Dinas Pendidikan Jawa Timur