Pilrek Unisma Terkesan Mendadak, Rektor Maskuri: Masa Transisi Harus Didukung

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Gumilang

29 Juni 2024 07:00 29 Jun 2024 07:00

Thumbnail Pilrek Unisma Terkesan Mendadak, Rektor Maskuri: Masa Transisi Harus Didukung Watermark Ketik
Perpisahan Rektor Unisma, Prof Maskuri. (Foto: Lutfia/Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Universitas Islam Malang (Unisma) kembali menggelar pemilihan rektor untuk periode 2024-2028. Prosesi pemilihan tersebut terkesan mendadak dan terburu-buru.

Pada 13 Mei 2024, situs resmi Yayasan Unisma mengunggah informasi penjaringan dan penyaringan Bakal Calon Rektor Unisma masa bakti 2024-2028. Sosialisasi peraturan pemilihan rektor kepada civitas aademika berlangsung pada 11-13 Mei 2024. Pada rentang waktu 13-15 Mei 2024 pendaftar sudah harus melakukan pengambilan dan pengembalian formulir pendaftaran.

Pengumuman verifikasi berkas dilakukan pada 18 Mei 2024. Setelah itu bakal calon melakukan tes kesehatan dan psikotes, kemudian pengurus yayasan menetapkan bakal calon menjadi calon rektor. Uji kelayakan dan kepatutan berlangsung pada 21 Juni 2024 dan dilakukan rapat pleno pengurus yayasan untuk penetapan rektor terpilih pada 29 Juni 2024.

Barulah pada 1 Juli dilakukan pelantikan rektor baru Unisma untuk menggantikan Prof Maskuri yang telah menjabat selama 10 tahun. Prof Maskuri menjelaskan masa transisi pergantian pemimpin haruslah disupport.

"Ini masa transisi harus disupport. Kampus harus menjaga dan merawat bersama siapapun rektor yang akan ditunjuk oleh yayasan," katanya saat perpisahan Rektor dan Wakil Rektor Unisma, Sabtu (29/6/2024).

Menurutnya masa transisi tersebut harus berjalan dengan humanis dan memberi kenyamanan kepada berbagai pihak. Ia pun berkomitmen untuk terus berada di barisan belakang rektor baru demi memajukan nama Unisma.

"Niat saya adalah agar masa transisi rektor dilakukan secara humanis, baik-baik, dan nyaman. Siapapun Rektor yang akan datang, saya akan support penuh sesuai kapasitas saya," lanjutnya.

Adapun tiga nama calon rektor yang didapuk menggantikan Prof Maskuri, di antaranya Prof. Dr. H. Badat Muwakhid, MP., Prof. Drs. H. Junaidi Mistar, M.Pd., Ph.D., dan Prof. Dri. Ir. Nurhidayati, MP.

"Jabatan adalah amanah, ini adalah tugas tambahan. Ketika selesai (masa jabatan) bukan berarti kiamat," tegasnya.

Usai habis masa jabatan sebagai Rektor, Maskuri akan fokus menjadi dosen, melakukan riset, pengabdian masyarakat dan mengembangkan kemitraan dengan stakeholder terkait. Ia juga berkeinginan mendirikan lembaga pendidikan di tingkat SLTP, SLTA, yang berbasis pada internasional school.

"Ini secara bertahap saya sudah mulai siapkan lahannya. Saya sekarang sedang cari partner orang-orang yang punya duit. Lokasinya di Malang," katanya. (*)

Tombol Google News

Tags:

UNISMA Rektor Unisma