Pengamat Politik Nilai Jatim di Tangan Pemimpin Feminis Berhasil Jadi Poros Nasional

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: Mustopa

11 Oktober 2023 10:30 11 Okt 2023 10:30

Thumbnail Pengamat Politik Nilai Jatim di Tangan Pemimpin Feminis Berhasil Jadi Poros Nasional Watermark Ketik
Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam. (Foto: dok. Pribadi)

KETIK, SURABAYA – Pemimpin feminis yang memegang Jawa Timur selama 5 tahun dari tahun 2019 hingga 2023 membawa dampak besar bagi provinsi berlogo Ayam Bekizar ini. 

Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa terus melakukan strategi agar Jawa Timur terus menjadi barometer nasional dalam hal apapun. 

Menurut Pengamat Politik Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Surokim Abdussalam, keberhasilan kepemimpinan feminis yang dikomandani oleh Khofifah tidak bisa dilihat sebelah mata. 

"Jawa Timur sudah menunjukkan Bu Guberbur terutama kepemimpinannya beliau mengawal, kalau boleh dinilai, nilainya baik," jelasnya. 

Terbukti, kepuasan masyarakat Jawa Timur meningkat karena memiliki pemimpin yang tangguh. Berdasarkan survei yang dilakukan Accurate Research and Consulting Indonesia (ARCI), tingkat kepuasan masyarakat Jawa Timur diatas 80 persen atau tepatnya 82,7 persen. 

"Secara umum Bu Khofifah berhasil memimpin Jawa Timur sekaligus juga menunjukkan kepemimpinan feminis, berhasil. Faktor-faktor yang memperberat beliau itu sejauh ini minimalis," ucap Surokim. 

Surokim juga menilai bahwa Khofifah bisa membawa Jawa Timur dapat melalui masa maupun pasca pandemi. Gubernur Jatim terus mendorong kemajuan Koperasi dan UMKM Jawa Timur dengan memberikan pelatihan digitalisasi serta mendorong mereka untuk terus berinovasi. 

Khofifah sebagai seorang pemimpin dan seorang perempuan terbukti sudah banyak berhasil dalam mencatatkan berbagai prestasi tidak hanya pada level lokal, tapi juga pada level nasional.  

"Menjaga stabilitas, keamanan, ekonomi. Pembangunan di wilayah kepulauan itu kan bagian dari ikhtiar untuk membuat koneksi antar wilayah, pemerintah perlu terus membuka koneksi wilayah," papar Surokim. 

Pembangunan di Jawa Timur, menurut Surokim di awal kepemimpinan Khofifah akselerasinya masih kurang, namun terlihat setelah menginjak tahun ketiga. 

"Jadi di tahun pertama, kedua mungkin proses adaptasi dan mengenal di pemprov itu, tapi begitu kita lihat di tahun 3 dan 4 ini kan akselerasinya terlihat," ucap Dosen Ilmu Komunikasi ini. 

Namun, beberapa daerah di Jawa Timur juga untuk pembangunan kurang merata khususnya di wilayah Madura. Di beberapa daerah di Madura belum seaktif kota-kota besar di Jatim. 

"Saya kira ini menjadi tantangan ya pembangunan di Jawa Timur, di beberapa kabupaten menduduki peringat bawah, jadi masih harus bekerja keras. Masih ada ketimpangan itu," papar Surokim.

Masih menjadi tugas abadi pemerintah untuk mengatasi kemiskinan dengan cara menciptakan lapangan kerja sebanyak-banyaknya. Surokim menyebut layanan dasar misalnya kesehatan, pendidikan dan tenaga kerja. 

"Saya kira kita punya problem untuk membuka lapangan kerja baru itu penting tapi tidak bisa menyampingkan hak dasar masyarakat, itu menjadi tugas abadi pemerintah," jelasnya. 

"Upaya pemerintah provinsi untuk kemudian memberi perhatian terhadap lapangan kerja serta jaminan sosial itu saya kira penting untuk mendapat prioritas. Kemiskinan kan itu efek saja," imbuh Surokim. 

Sosok Khofifah menurut Surokim adalah tokoh yang tidak mudah tergantikan. Karena sudah memimpin lama suatu organisasi Fatayat Muslimat dan masyarakat Jawa Timur kebanyakan adalah warga Nahdiyin. 

"Dalam hal itu beliau (Khofifah) punya keunggulan, ya wajar Bu Khofifah hari-hari ini menjadi rebutan capres, tidak mudah ya mencari tokoh sekelas beliau itu, saya kira Jawa Timur masih membutuhkan beliau," ucapnya. 

Surokim berharap di Ulang Tahun ke-78 tahun Jawa Timur selalu menjadi barometer sekaligus poros pembangunan nasional. Jawa Timur terus memperbaiki indikator-indikator capaian kinerja pemerintahan. 

"Jawa Timur menjadi salah satu daerah menginspirasi untuk pembangunan nasional, opd-opd bisa mengikuti akselarasi oleh gubernurnya," pungkas Surokim Pengamat Politik UTM ini.(*)

Tombol Google News

Tags:

HUT Jatim HUT Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa Surokim Abdussalam   pengamat politik UTM Universitas Trunojoyo pemimpin feminis