PDIP Belum Turunkan Rekom, Cak Adeng Mencuat Jadi Kuda Hitam Pilbup Malang

Jurnalis: Gumilang
Editor: Naufal Ardiansyah

25 Juni 2024 14:46 25 Jun 2024 14:46

Thumbnail PDIP Belum Turunkan Rekom, Cak Adeng Mencuat Jadi Kuda Hitam Pilbup Malang Watermark Ketik
(Dari kiri ke kanan) Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kepanjen, Suyanto; Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang Cak Adeng dan Direktur LSM Jaringan Aliansi Pemuda untuk Demokrasi, Agus Sadullah. (Foto: Repro Ketik.co.id)

KETIK, MALANG – Rekom PDIP untuk Pilbup Malang hingga kini belum turun. Hal ini membuat dinamika politik kembali berkembang.

Terbaru, muncul nama Abdul Qodir atau akrab disapa Cak Adeng yang bisa jadi kuda hitam di Pilkada 2024.

Adanya wacana agar Cak Adeng bertarung dalam pesta demokrasi Kabupaten Malang nanti mendapat tanggapan dari berbagai pihak. Salah satunya Direktur LSM Jaringan Aliansi Pemuda untuk Demokrasi, Agus Sadullah.

Menurutnya, nama Cak Adeng yang juga Wakil Ketua DPC PDIP Kabupaten Malang ini mencuat di tengah-tengah ketidakpastian rekomendasi partai banteng untuk Pilkada Kabupaten Malang.

Meskipun, pada pendaftaran bakal calon di DPC PDI Perjuangan Kabupaten Malang beberapa waktu lalu hanya ada dua nama yang mendaftarkan diri, yaitu Bupati petahana HM Sanusi dan anggota DPRD Jawa Timur, H Gunawan HS.

"Seorang pemimpin haruslah individu-individu yang berani mendapatkan tantangan, serta menciptakan peluang yang lebih besar untuk memberikan manfaat kepada orang banyak, dan Cak Adeng memiliki modal itu," kata Sadullah, Selasa (25/6/2024).

Menurutnya partai sekelas PDIP pasti memiliki hitung-hitungan cermat dalam menentukan calon untuk Pilkada termasuk di Kabupaten Malang. Penilaian dari internal dan eksternal partai pun akan menjadi pertimbangan tersendiri. 

"Misal apa jadinya kalau seseorang menjadi pemimpin, namun pemikirannya masih individual contributor. PDI Perjuangan pasti tidak akan mempromosikan seorang individual contributor menjadi super coach ketika di analogikan dalam sepak bola. Inilah kenapa Cak Adeng dapat dipertimbangkan menjadi kuda hitam PDI Perjuangan untuk di calonkan sebagai Bupati Malang, supaya terhindar dari Maradona Syndrom," tegasnya.

Ia kembali menganalogikan Maradona bagus sebagai super player atau pemain, sayangnya ketika menjadi supercoach tidak dibarengi dengan perubahan mentalnya ketika masih menjadi pemain.

"Disinilah letak kegagalan Maradona sebagai super coach karena masih menjalankan paradigma super player. Hal inilah yang menurut saya, PDI Perjuangan perlu memikirkan sosok baru yang lebih muda dan segar untuk dipertimbangkan dan dicalonkan sebagai Calon Bupati," ungkapnya.

Di tempat lain, Suyanto yang menjabat sebagai Ketua PAC PDI Perjuangan Kecamatan Kepanjen, mengamini pendapat Agus Sadullah.

Satgas PDI Perjuangan ini menyampaikan jika Cak Adeng memiliki potensi besar untuk memimpin Kabupaten Malang. Sepak terjang Cak Adeng di PDI Perjuangan, katanya, tidak perlu diragukan.

"Sebagai politisi muda PDI Perjuangan dengan modal people skill yang dimiliki, saya optimis ketika diberi kepercayaan oleh PDI Perjuangan, Cak Adeng akan mampu meningkatkan kinerja timnya," ucap Suyanto.

Dikatakan Suyanto, sosok Cak Adeng cukup tepat sebagai gambaran dari ungkapan Presiden pertama Republik Indonesia Sukarno 'Beri aku 1000 orang tua, niscaya akan kucabut Semeru dari akarnya. Beri aku 10 pemuda, niscaya akan kuguncangkan dunia'.

"Apa yang disampaikan Bung Karno, sejalan dengan Stephen R. Covey, seorang penulis asal Amerika Serikat, dia mengatakan jika kita ingin membuat perubahan kecil, kita cukup merubah perilaku kita. Akan tetapi jika kita ingin membuat perubahan yang signifikan, maka rubahlah paradigma atau mindset kita. Disinilah mengapa figur ia (Cak Adeng) perlu dipertimbangkan," tutur Suyanto mengakhiri. (*)

Tombol Google News

Tags:

PDIP Cak Adeng Pilbup Malang Pilkada Kabupaten Malang Kabupaten Malang Pilkada 2024