Pakar Ekonomi Unair Kupas Minat Investor untuk Proyek IKN

Jurnalis: Shinta Miranda
Editor: M. Rifat

24 Juli 2024 05:09 24 Jul 2024 05:09

Thumbnail Pakar Ekonomi Unair Kupas Minat Investor untuk Proyek IKN Watermark Ketik
Desain Istana Presiden di IKN. (Foto: Kementerian PUPR)

KETIK, JAKARTA – Investasi dapat mendorong pembangunan infrastruktur dan fasilitas publik, yang pada gilirannya bisa merangsang aktivitas ekonomi lokal dan regional.

Pembangunan Ibu Kota Negara (IKN) baru dapat menarik investasi asing karena adanya peluang bisnis yang baru. Ini dapat menciptakan lapangan kerja baru dan transfer teknologi yang menguntungkan.

Minat investor terhadap proyek IKN baru di Kalimantan Timur menjadi isu yang menarik untuk dikaji, mengingat perannya yang krusial dalam mendorong pertumbuhan ekonomi Indonesia.

Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD menjelaskan setiap investor memiliki motif utama untuk mencari keuntungan jangka panjang.

"Investasi di IKN adalah investasi fisik yang berorientasi jangka panjang, berbeda dengan investasi surat berharga, seperti saham atau obligasi," jelasnya kepada Ketik.co.id, Rabu (24/7/2024). 

Banyak faktor yang harus diperhitungkan oleh investor sebelum memutuskan untuk menanamkan modal di proyek sebesar IKN. Investor. Faktor-faktor non-ekonomi, seperti political will dari pemerintah juga sangat mempengaruhi.

Prof Rossanto menjelaskan bahwa meski regulasi terkait IKN sudah jelas, namun keseriusan pemerintah dalam melakukan transformasi dan migrasi ibu kota dari Jakarta ke IKN menjadi penentu utama.

"Political will pemerintah terlihat dari antusiasme dalam menggerakkan infrastruktur dan ASN ke IKN," tambahnya.

Foto Potret Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD. (Foto; Humas Unair)Potret Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Universitas Airlangga Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD. (Foto: Humas Unair)

Rossanto juga menyoroti pentingnya perpindahan tidak hanya ASN, tetapi juga masyarakat umum. Jika hanya ASN yang pindah, peluang bisnis di IKN akan terbatas. Namun, jika masyarakat umum juga ikut pindah, ini akan membuka banyak kesempatan bisnis baru.

"Jika yang pindah hanya ASN dan keluarganya, tentu kesempatan bisnisnya terbatas. Tapi jika masyarakat luas ikut pindah, maka peluang bisnis akan semakin besar," ujar Guru Besar Bidang Ilmu Ekonomi Internasional Itu.

Ia menegaskan bahwa meskipun keuntungan bisnis adalah faktor utama, mengubah hutan belantara menjadi kota modern dan ramah lingkungan merupakan tantangan besar. "Ini adalah proyek jangka panjang, bukan hanya 1 atau 2 tahun, tetapi bisa mencapai 50 hingga 100 tahun," katanya.

Minat investor terhadap IKN sudah cukup besar, terbukti dengan banyaknya letter of intent yang diterima. Namun, masalah lokasi dan kesiapan infrastruktur, seperti listrik dan air masih menjadi tantangan utama.

Meskipun pemerintah telah memberikan jaminan hak guna lahan yang panjang hingga 190 tahun, kesiapan lokasi dan infrastruktur tetap menjadi perhatian.

Selain itu, komitmen pemerintah masa depan juga menjadi pertimbangan penting bagi investor.

"Komitmen dari pemerintahan saat ini terlihat kuat, tetapi bagaimana dengan pemerintahan yang akan datang? Ini yang masih menjadi pertanyaan," ucap Prof Rossanto. (*)

Tombol Google News

Tags:

investasi IKN Ibu Kota Negara Investasi Asing Pakar Ekonomi Unair Universitas Airlangga Ketua Departemen Ilmu Ekonomi Prof Rossanto Dwi Handoyo SE MSi PhD