OJK Dorong Kinerja Kredit Perbankan hingga Tumbuh 5,87 Persen

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Mustopa

19 Juli 2024 07:14 19 Jul 2024 07:14

Thumbnail OJK Dorong Kinerja Kredit Perbankan hingga Tumbuh 5,87 Persen Watermark Ketik
Gedung OJK Jatim. (Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Kredit perbankan pada posisi April 2024 tumbuh 5,87 persen (yoy) menjadi sebesar Rp574 triliun. Sementara itu, secara tahunan pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 8,40 persen (yoy) atau menjadi sebesar Rp772 triliun.

Hal tersebut mengakibatkan LDR di Jawa Timur pada posisi April 2024 menjadi sebesar 73,84 persen.

Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus mendorong kinerja intermediasi perbankan dengan tetap menjaga keseimbangan antara pertumbuhan pembiayaan/kredit dan terjaganya likuiditas.

Kepala OJK Jawa Timur, Giri Tribroto mengatakan, likuiditas industri perbankan pada April 2024 dalam level yang memadai dengan rasio-rasio likuditas yang terjaga.

"Rasio Alat Likuid/Non- Core Deposit (AL/NCD) dan Alat Likuid/DPK (AL/DPK) masing-masing sebesar 101,97 persen dan 21,59 persen, atau tetap jauh di atas treshold masing-masing sebesar 50 persen dan 10 persen," jelas Giri, Kamis (18/7/2024).

Lebih lanjut, kualitas kredit tetap terjaga dengan rasio NPL net perbankan sebesar 1,42 persen dan NPL gross sebesar 3,45 persen. Seiring pemulihan yang terus berlanjut di sektor riil khususnya di sektor UMKM.

Sementara itu, Perbankan di Jawa Timur tetap perlu memperhatikan risiko utama yaitu risiko pasar dan dampaknya pada risiko likuiditas terkait sentimen suku bunga global yang masih tetap tinggi, serta potensi peningkatan risiko kredit pasca berakhirnya masa relaksasi kredit restrukturisasi terkait Covid-19 akhir Maret 2024.

"Perbankan perlu terus meningkatkan daya tahan melalui penguatan permodalan dan menjaga coverage CKPN secara memadai," tambahnya.

Selain itu, di sisi industri dana pensiun, total aset dana pensiun per April 2024 tumbuh sebesar 2,67 persen yoy dengan nilai sebesar Rp4,25 triliun, meningkat dari posisi April 2023 sebesar Rp4,14 triliun.

Peningkatan ini sejalan dengan pertumbuhan investasi sebesar 2,46 persen yoy dengan nilai sebesar Rp4,13 triliun meningkat dari posisi April 2023 sebesar Rp4,03 triliun.

Pada perusahaan penjaminan, nilai aset tumbuh 11,37 persen yoy dengan nilai mencapai Rp0,57 triliun pada April 2024, dengan posisi aset pada April 2023 sebesar Rp0,51 triliun.

"Nilai penjaminan juga tumbuh 8,59 persen yoy dengan nilai mencapai Rp7,61 triliun pada April 2024 dibandingkan pada April 2023 sebesar Rp7 triliun," pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ekonomi OJK Jatim Giri Tribroto kredit Perbankan Asuransi Penjaminan