Masjid Rahmat Didirikan Sunan Ampel pada Abad Ke-14

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Marno

25 Maret 2023 06:04 25 Mar 2023 06:04

Thumbnail Masjid Rahmat Didirikan Sunan Ampel pada Abad Ke-14 Watermark Ketik
Bagian Depan Masjid Rahmat.(Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

KETIK, SURABAYA – Bagi Anda warga Kota Surabaya pasti sudah tidak asing dengan nama Masjid Rahmat. Masjid Rahmat yang berlokasi di Jalan Kembang Kuning merupakan salah satu masjid tertua di Kota Surabaya, Jawa Timur.

Cikal bakal keberadaan masjid tersebut sudah ada sejak zaman Sunan Ampel. Sementara itu, bangunan masjid yang ada saat ini merupakan bangunan baru yang dibangun tahun 1967.

Menurut cerita rakyat yang beredar Raden Rahmat atau yang lebih dikenal dengan Sunan Ampel mendirikan masjid ini yang sebelumnya disebut Langgar Tiban pada abad 14.

Pada 1951, langgar itu berubah fungsi menjadi masjid dan sejak itu pula namanya berubah menjadi Masjid Rahmat. Sempat tidak terawat hingga daerah sekitarnya menjadi hutan. Masjid tersebut kemudian ditemukan oleh seorang penduduk, saat ditemukan bangunan beralaskan batu-bata yang ditata rapi. Letaknya lebih tinggi dari sekitar, serta di setiap sudut terdapat empat tiang yang menyangga atap yang terbuat dari daun tebu.

"Jadi dahulu masjid ini namanya Langgar Tiban, dibangun sekitar abad 14. Sempat tidak terurus selama beberapa tahun. Hingga ditemukan warga saat sedang menebang hutan," jelas Pengurus Masjid Rahmat Besar Suripno.

Foto Ruang utama Masjid Rahmat.(Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)Ruang utama Masjid Rahmat.(Foto: Husni Habib/Ketik.co.id)

Baru kemudian pada tahun 1967 Masjid ini dipugar untuk  bisa menampung banyak jemaah yang ingin belajar agama Islam dan beribadah hingga saat ini. Saat ini masjid Rahmat memiliki luas sekitar 850 meter persegi. Masjid ini memiliki kapasitas maksimal sekitar 1500 jamaah.

Masjid ini memiliki gaya bangunan yang cukup klasik, desain masjid disesuaikan dengan kelokalan Surabaya. Ada lima pintu pilar di serambi masjid. Bentuknya seperti daunnya semanggi. Itu sengaja dibuat untuk menguatkan kelokalan Surabaya

Memasuki bulan Ramadan  Masjid Rahmat tentu saja memiliki tradisi yang hanya ada selama bulan puasa. Seperti buka bersama, salat Tarawih, tadarusan dan masih banyak lagi. Khusus untuk buka puasa pengurus masjid bisa menyiapkan sekitar 200 hingga 300 porsi nasi bungkus maupun kotak untuk para jemaah.

"Selama bulan Ramadan kegiatan kita tentunya tidak jauh berbeda dengan masjid-masjid yang lain. Khususnya berbuka puasa, di mana kami biasanya menyiapkan sekitar 300 an porsi. Selain itu  ada salat Tarawih dan juga tadarusan," tambah Besar

Untuk dana, Masjid Rahmat banyak mendapatkan bantuan dana dari para donatur. Selain itu dalam bentuk uang, banyak juga donatur yang memberikan bantuan dalam bentuk barang jadi seperti nasi kotak, air mineral dan cemilan untuk takjil.(*)

Tombol Google News

Tags:

Ramadan Masjid Rahmat sunan Ampel sejarah Surabaya