Maju Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Survei Suara Mahfud MD Kalah di Madura

Jurnalis: Lutfia Indah
Editor: Muhammad Faizin

18 Oktober 2023 11:41 18 Okt 2023 11:41

Thumbnail Maju Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Survei Suara Mahfud MD Kalah di Madura Watermark Ketik
Mahfud MD yang maju menjadi Cawapres bersama Ganjar Pranowo. (Foto: Instagram pribadi Mahfud MD)

KETIK, MALANG – Mahfud MD telah secara resmi ditunjuk sebagai bakal Calon Wakil Presiden (Cawapres) pasangan Ganjar Pranowo. Meskipun jadi putra daerah, namun dari hasil survei Pusat Studi Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Malang (UMM), suara Mahfud MD tidak unggul di Madura.

Perlu diketahui bahwa survei tersebut dilakukan pada 25-29 September 2023 di wilayah Jawa Timur, jauh sebelum penunjukkan Mahfud MD. 

Dari hasil survei Calon Wakil Presiden pilihan publik Jawa Timur kategori aglomerasi wilayah kultural di Madura, Mahfud MD mendapatkan suara 22,5 persen. Perolehan tersebut masih jauh dibandingkan Muhaimin Iskandar yang mendapatkan 30,0 persen. 

Begitu pula di wilayah Tapal Kuda, Mahfud MD tertinggal jauh dari Khofifah Indar Parawansa yang mendapatkan suara 13,6 persen. Suara Mahfud justru imbang dengan Muhaimin Iskandar yakni 11,6 persen.

Menurut penjelasan dari Rully Inayah selaku Ketua Tim Survei, kondisi tersebut dipengaruhi oleh pola patron klien yang ada di wilayah Tapal Kuda dan Madura. Di wilayah ini masyarakat lebih mengutamakan arahan pemuka agama dibandingkan aspek kedaerahan atau primordialisme.

Dalam pola patron klien, pemuka agama yakni kyai berperan sebagai patron yang mampu membangun hubungan dengan santri melalui ikatan emosional yang kuat.

"Ternyata pola patron klien lebih kuat terutama di wilayah Tapal Kuda dan Madura. Pola ini kuat dibanding dengan pola primordisme. Jadi bisa dipikirkan bahwa data tadi pengaruh afiliasi partai itu lebih besar mengarah pada calon tertentu," jelasnya saat rilis survei pada Rabu (18/10/2023).

Perlu diketahui bahwa pada kategori afiliasi ormas, pemilih dari kalangan Nahdlatul Ulama (NU) di Madura lebih memilih Muhaimin Iskandar sebaga cawapres dengan perolehan 22,5 persen. Disusul dengan Mahfud MD 16,3 persen dan Khofifah 11,3 persen. 

"Pekerjaan pendukung Ganjar dan Mahfud MD lebih berat. Bagaimana caranya aspek primordialisme ini lebih unggul dari pada arahan para kyai," lanjutnya.

Namun perlu diperhatikan bahwa elektabilitas Mahfud MD di Jawa Timur memiliki persentase 19,4 persen disusul Khofifah 14,5 persen dan Muhaimin Iskandar 10,2 persen. Hal tersebut menunjukkan bahwa meskipun kalah suara di Madura, namun publik Jawa Timur memiliki preferensi tinggi terhadap Mahfud MD.

Sementara itu, Yunan Syaifullah selaku pengamat politik UMM menjelaskan ada dua model komunikasi politik dalam NU. Pertama ialah kuat di kepala dan lemah di kaki, atau lemah di kepala namun kuat di kaki. Dalam hal ini Yunan menganalogikan kepala ialah pemuka agama ataupun kyai, sedangkan kaki merupakan analogi dari santri dan pesantren.

"Ada beberapa politisi yang berafiliasi dengan NU, kuat dan dekat dengan kyai namun lemah dengan santri dan pesantren, ada juga yang sebaliknya. Sekarang kita bisa ukur, politik itu kuat di santri atau di kyai," jelasnya.

Menurutnya Mahfud MD memiliki kekuatan di kepala namun lemah di kaki. Terbukti dari hasil survei yang dilakukan tim UMM bahwa suara Mahfud MD di kalangan santri ialah 19,7 persen mengalahkan Khofifah dan Muhaimin Iskandar.

"Jadi Pak Mahfud MD sebagai pribadi bagus, tapi dari sisi kepala, sedangkan kakinya lemah. Bila diterima di NU, di Jatim, itu karena hubungan emosional demografisnya, karena Maduranya. Tapi belum tentu di kakinya, dia punya hubungan emosional kuat," lanjutnya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Mahfud MD cawapres Ganjar Pranowo pemilu2024 UMM Survei elektabilitas Universitas Muhammadiyah Malang pilpres2024