Mahasiswa Unej Sulap Limbah Tulang Ikan Jadi Pangan Bergizi untuk Bantu Tekan Stunting

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Mustopa

28 September 2023 11:14 28 Sep 2023 11:14

Thumbnail Mahasiswa Unej Sulap Limbah Tulang Ikan Jadi Pangan Bergizi untuk Bantu Tekan Stunting Watermark Ketik
Pendampingan bu-ibu Pokdarwis Desa Sumberejo, Ambulu, membuat olahan Tulang Ikan Tongkol menjadi pangan bergizi oleh PPK Universitas Jember (27/9/2023) (Foto: Humas Universitas Jember)

KETIK, JEMBER – Sebanyak 194 balita di Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember masuk kategori stunting. Dari jumlah tersebut, 58 di antaranya berasal dari Desa Sumberejo.

Hal tersebut menjadi perhatian tim Program Penguatan Kapasitas (PPK) Ormawa Badan Perwakilan Mahasiswa Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Jember. 

Mereka menyulap limbah tulang ikan tongkol menjadi bahan dasar pembuatan Kerupuk dan Nugget. Hal ini dilakukan dalam rangka pemberdayaan ibu muda pesisir di Desa Sumberejo, Kecamatan Ambulu, Kabupaten Jember.

Dekan FKM Unej Farida Wahyuningtyas, mengatakan, pihaknya menurunkan 15 mahasiswa, PPK Ormawa Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) membentuk kelompok beranggotakan 20 orang ibu-ibu. 

Dengan memanfaatkan tulang ikan untuk dijadikan makanan bergizi berupa nugget dan cemilan sehat. Makanan itu menjadi solusi bagi balita kurang gizi dalam upaya untuk membantu menekan angka stunting.

Selama ini, dalam masyarakat pesisir, tulang ikan hanya dibuang dan menjadi limbah. Padahal dari hasil riset tulang ikan mengandung kalsium yang cukup tinggi bisa menjadi alternatif untuk menambah gizi balita dalam pertumbuhan anak. 
 
“Tulang ikan merupakan limbah yang sering dibuang oleh nelayan. Padahal, tulang ikan memiliki kandungan gizi yang tinggi setelah diolah menjadi nugget dan snack sehat, menjadi solusi balita gizi kurang,” katanya.
 
Sementara Ketua Tim PPK Ormawa BPM FKM UNEJ, Fahriya Yuga Maulida mengatakan, selain membantu mencukupi gizi bagi balita. Juga diharapkan produk olahan tulang ikan memiliki nilai ekonomis yang dapat dipasarkan.
 
"Dari kader pemuda ke depannya menjadi motor penggerak kemandirian masyarakat setempat, setelah dilatih dan pendampingan dalam mengolah limbah tulang ikan menjadi gizi tinggi untuk pertumbuhan anak,” ungkapnya.
 
Apalagi di daerah pesisir telah banyak ditemukan tulang ikan berserakan, untuk dilakukan diskusi dan pemanfaatan kearifan lokal. Juga berpeluang karena desa tersebut termasuk dalam desa wisata.
 
"Hasil dari olahan (produk) bisa dikemas dalam bentuk yang menarik dan bisa dipasarkan di warung/toko di pesisir dapat dijadikan oleh-oleh khas Payangan Watu Ulo." pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

sulap limbah tulang ikan pangan bergizi Kearifan lokal Wisata tekan stunting Jember Desa Sumberejo Ambulu Watu Ulo