KWT Kemiri Edun Sleman Manfaatkan Biji Salak Jadi Produk Olahan Pangan

Jurnalis: Fajar Rianto
Editor: Mustopa

22 November 2023 03:04 22 Nov 2023 03:04

Thumbnail KWT Kemiri Edun Sleman Manfaatkan Biji Salak Jadi Produk Olahan Pangan Watermark Ketik
Pemotongan tumpeng menandai launcing D'Kentos Coffee (Foto: Humas Sleman)

KETIK, YOGYAKARTA – Kelompok Wanita Tani (KWT) Kemiri Edum, Purwobinangun, Pakem merupakan salah satu KWT binaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Sleman.

KWT yang bergerak di industri makanan minuman hasil pertanian mampu melakukan inovasi. Salah satunya adalah mengolah biji salak menjadi kopi.

Ketua KWT Kemiri Edum, Rini Handayani menyebutkan selama ini inovasi pengolahan salak hanya dilakukan untuk buahnya. Sementara limbah biji salak atau kentos biasanya dibuang begitu saja setelah menikmati dagingnya.

"Kami memiliki berbagai produk olahan makanan berbahan dasar dari buah salak. Namun selama ini limbah bijinya tidak terpakai," terangnya.

Nah, dari limbah biji salak belum termanfaatkan secara optimal.
KWT Kemiri Edum melakukan sejumlah langkah. Alhasil saat ini mereka menginisiasi usaha minuman dengan bahan baku utama limbah biji salak yang diberi nama D'Kentos Coffee.

"Konsep utama dari D'Kenthos Coffee ini adalah zero waste dengan memanfaatkan limbah biji salak dari produksi olahan buah salak menjadi produk lain yang memiliki nilai jual," jelasnya kemudian.

Sejumlah sumber menyebutkan olahan minuman berbahan dasar biji salak tersebut juga memiliki cita rasa yang mirip dengan kopi robusta. Maka jangan heran tidak sedikit orang yang tertipu dan mengira minuman ini adalah kopi asli setelah mencicipinya.

Dalam prosesnya, KWT Kemiri Edum bekerjasama dengan Fakultas Teknologi Pertanian (FTP) UGM terkait pembinaan pengolahan limbah biji salak.

Pada tahun 2023 ini Tim FTP UGM mendapatkan dukungan bantuan dana penelitian terapan dari Bappeda Sleman sebesar Rp 50 juta untuk pembiayaan riset penguatan bisnis cafe pedesaan berbasis kopi biji salak sebagai local resource yang berkelanjutan.

Foto Penyerahan sertifikat kepada tiga perwakilan KWT kelas pemula. (Foto: Humas Sleman)Penyerahan sertifikat kepada tiga perwakilan KWT kelas pemula. (Foto: Humas Sleman)

Secara resmi Bupati Sleman Kustini Sri Purnomo, Selasa (21/11/2023) melaunching keberadaan D'Kenthos Coffee.

Dalam kesempatan ini Kustini menyampaikan dukungannya atas inovasi tersebut. Menurutnya Pemerintah Kabupaten Sleman berkomitmen untuk mendukung berbagai inovasi yang dikembangkan yang berorientasi pada kesejahteraan masyarakat.

Selain itu,.Kustini juga mengapresiasi upaya yang dilakukan KWT Kemiri Edum bekerjasama dengan Pemkab Sleman dan UGM. Sehingga keberadaan biji salak yang semula terabaikan menjadi limbah dapat dimanfaatkan menjadi produk yang memiliki nilai ekonomis.

Ia berharap, inovasi olahan biji salak yang dilakukan KWT Kemiri Edum tersebut bisa menjadi motivasi bagi seluruh KWT di bawah binaan Dinas Pertanian, Pangan dan Perikanan (DPPP) Sleman untuk meningkatkan kreativitas dalam menciptakan inovasi produk UMKM di wilayah Sleman.

Dalam acara launching tersebut sekaligus dilakukan pengukuhan KWT kelas pemula. Prosesi pengukuhan ditandai dengan penyerahan sertifikat KWT oleh Bupati Sleman kepada tiga perwakilan KWT kelas pemula yakni KWT Tuwuh Berdikari, KWT Pring Gading, dan KWT Cempaka Mulya. (*)

Tombol Google News

Tags:

Sleman Kustini Limbah Biji Salak D'Kentos Coffee FTP UGM Pertanian Sleman