Kunjungi Pekerja Migran di Hongkong, Khofifah Tawarkan Pelatihan Ekonomi Digital

Jurnalis: Husni Habib
Editor: Marno

15 Mei 2023 02:58 15 Mei 2023 02:58

Thumbnail Kunjungi Pekerja Migran di Hongkong, Khofifah Tawarkan Pelatihan Ekonomi Digital Watermark Ketik
Khofifah berfoto dengan para pekerja migran Indonesia di Hongkong. (Foto: Humas Pemprov Jatim)

KETIK, JAKARTA – Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa berharap agar para Pekerja Migran Indonesia (PMI) memiliki keterampilan berbisnis saat memutuskan kembali ke Indonesia.

Oleh sebab itu pihaknya menyampaikan komitmennya untuk memberikan penguatan berupa pelatihan skill atau keterampilan terkait ekonomi digital.

“Sebelum dilantik sebagai Gubernur saya pernah berkunjung ke Hongkong dan bertemu dengan para PMI. Ketika mendengar harapan dan masukan para PMI, saya mengusulkan dibangun shelter bagi PMI di Hongkong. Namun tidak memungkinkan secara regulasi," kata Khofifah di Hotel Regal Hongkong, Minggu (14/5/2023) waktu setempat.

Khofifah mengatakan, shelter ini berperan sebagai langkah preventif maupun ketika ada persoalan sosial dan psikologi maupun secara keagamaan, maka ada tempat yang memberikan pelayanan bagi para PMI. Namun ternyata secara anggaran, regulasinya tidak dimungkinkan. Semoga segera ada kebijakan baru dari pusat.

Foto Khofifah saat memberikan pengarahan kepada para pekerja migran Indonesia di Hongkong.(Foto: Humas Pemprov Jatim)Khofifah saat memberikan pengarahan kepada para pekerja migran Indonesia di Hongkong.(Foto: Humas Pemprov Jatim)

“Saat ini yang bisa kita lakukan adalah saat PMI kembali ke Tanah Air, sebagian besar memang sudah memiliki skill yang sudah didapat saat bekerja di Hongkong maupun skil setelah sampai di Tanah Air. Nah kami akan kembali menguatkan terutama agar mereka bisa mengembangkan bisnis secara digital,” katanya.

Untuk itu, melalui pertemuan ini ia berharap akan ada rekomendasi yang dihasilkan dari berbagai usulan para PMI asal Jatim di Hongkong. Usulan program tersebut jika memungkinkan nantinya akan dimasukkan dalam Sistem Informasi Pemerintahan Daerah (SIPD) milik Kemendagri.

“Jikal tidak memungkinkan, maka kami menyiapkan berbagai macam program keterampilan baik yang menggunakan APBD Pemprov Jatim maupun yang menggunakan program CSR dari BUMD milik Pemprov Jatim," tutur Khofifah.

Sementara itu, Konsul Jenderal RI di Hong Kong, Ricky Suhendar mengatakan pertemuan gathering ini bisa menjadi ajang untuk saling bertukar informasi dan pandangan, baik tentang perubahan yang terjadi di Indonesia maupun Hongkong. 

“KJRI di Hongkong ini menjadi KJRI keempat terbesar karena mencakup wilayah Hongkong dan Macao dengan berbagai pelayanan warga dan perlindungan. Warga kita di sini ada sekitar 160 ribu dan hampir 95 persen bekerja di tata laksana rumah tangga," katanya.

Sebelumnya, perwakilan masyarakat Jatim di Hongkong Anil Kusnaini yang asli Kediri ini mengatakan, dirinya bersama para PMI asal Jatim jni memiliki beberapa keinginan. Yakni adanya suatu upaya penguatan mental, upaya edukasi, serta upaya perlindungan baiks ebagai perempuan PMI.

“Pembekalan mulai dari calon PMI, kemudian keluarga kami di rumah termasuk pendidikan anak-anak kami. Karena kami tidak ingin anak kami seperti kami aplagi saat ini pendidikan yang utama. Kami berharap ada program unggulan di bidang pendidikan terutama bagi perempuan sehingga kami bisa dapat peluang pekerjaan di Indonesia,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Pekerja Migran Indonesia Hongkong Pemprov Jatim Pelatihan Ekonomi Digital Khofifah