Kisah Inspiratif Imron Mahasiswa Polije Tembus Finalis Gus dan Ning Jember

Jurnalis: Fenna Nurul
Editor: Muhammad Faizin

12 Juni 2024 09:47 12 Jun 2024 09:47

Thumbnail Kisah Inspiratif Imron Mahasiswa Polije Tembus Finalis Gus dan Ning Jember Watermark Ketik
Profil Muhammad Imron Fatoni, mahasiswa Politeknik Negeri Jember. (Foto: dokumen pribadi)

KETIK, JEMBER – Berasal dari desa tidak menghentikan langkah Muhammad Imron Fatoni (21), mahasiswa Politeknik Negeri Jember untuk berprestasi.

Imron, sapaan karibnya, lolos sebagai finalis ajang bergengsi Paguyuban Duta Wisata Gus dan Ning Jember tahun 2024. Dia berhasil mengalahkan ratusan peserta menuju Grand Final bersama 23 finalis lainnya, yang akan digelar pada bulan Juli mendatang.

Kepada jurnalis Ketik.co.id, mahasiswa program studi Manajemen Agroindustri itu mengaku bila sebelumnya tidak banyak memahami soal pariwisata dan kebudayaan Bumi Pandalungan.

Namun bukan penghalang bagi Imron, dengan giat ia mempelajari bidang pariwisata dan budaya, disamping berjibaku dengan kewajibannya di perkuliahan.

“Awalnya memang berat di persiapan, saya harus belajar tentang pariwisata, budaya, sampai ekonomi kreatif untuk menjadi Duta Wisata Gus dan Ning. Apalagi saya juga masih ada tugas kuliah,” ungkapnya saat wawancara eksklusif bersama Ketik.co.id.

Memang bukan hal yang mudah harus membagi waktu di tengah kesibukan pendidikan yang bebarengan dengan padatnya kegiatan pra karantina persiapan Grand Final.

“Kalau siang jadwal kuliah, nanti sore sampai malam ada kegiatan Gus dan Ning. Itu sudah berlangsung selama 3 minggu, dan akan terus berlanjut sampai satu bulan kedepan,” lanjut laki-laki asal Kecamatan Panti itu.

Kendati demikian, Imron cukup bangga dengan pencapaian dan kerja kerasnya kini. Tetapi ia tidak lengah, mengingat persaingan memperebutkan posisi Gus dan Ning semakin panas. Dari dua belas pasang Gus dan Ning, hanya dipilih 5 pasang saja.

Nantinya seusai mengikuti panggung Gus dan Ning, selaku finalis, Imron ikut memikul tanggung jawab sosial menularkan pengalaman dan pengetahuan yang didapatnya.

“Tentu saya tidak berhenti mengajak teman-teman senasib dengan saya kalau anak seorang petani itu bisa berprestasi. Kita tidak perlu malu akan hal itu,” ujarnya.

Baginya pendidikan itu sangat penting untuk merubah nasib hidup seseorang. Baginya, setinggi-tingginya gelar yang dimiliki, manusia tetap masih perlu belajar.

“Disamping tanggung jawab sosial kami dalam mengedukasi potensi-potensi wisata, budaya, dan ekonomi kreatif di Jember,” pungkasnya.(*)

Tombol Google News

Tags:

Polije Politeknik Negeri Jember Mahasiswa Berprestasi Jember Gus dan Ning Jember